- Oleh Wahyu Sudoyo
- Selasa, 18 Maret 2025 | 22:27 WIB
: Menkomdigi Meutya Hafid dlam pertemuan dengan perwakilan Amazon Kuiper di Kantor Kemkomdigi, Jakarta (Humas Komdigi)
Oleh Wahyu Sudoyo, Senin, 17 Maret 2025 | 23:20 WIB - Redaktur: Untung S - 275
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyambut baik rencana Amazon Kuiper, proyek satelit orbit rendah atau Low Earth Orbit (LEO) milik Amazon, untuk berinvestasi di bidang infratuktur digital, yakni membangun enam stasiun gateway senilai US$20 juta (sekitar Rp327 miliar) hingga lima tahun kedepan.
Investasi untuk mempercepat pemerataan akses internet di Indonesia ini diharapkan dapat memperluas konektivitas digital di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), sekaligus mendukung transformasi digital nasional.
“Kami menyambut baik komitmen Amazon Kuiper dalam mendukung perluasan konektivitas digital di Indonesia. Kami terbuka terhadap investasi serta teknologi baru apa pun yang dapat membantu kami untuk mencapai konektivitas di Indonesia,” kata Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dalam keterangannya terkait pertemuan dengan Amazon Kuiper di Kantor Pusat Kemkomdigi, Jakarta, pada Senin (17/3/2024).
Menurut Meutya, teknologi satelit memainkan peran penting dalam mengatasi kesenjangan digital, terutama di daerah terpencil.
Kehadiran teknologi yang dibangun perusahaan asal Amerika Serikat (AS) ini diharapkan dapat mendukung pengembangan ekosistem digital nasional, termasuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta meningkatkan layanan e-government, e-health, dan e-education.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap warga negara, terlepas dari lokasi mereka, memiliki akses yang sama terhadap teknologi digital. Dengan dukungan investasi dan inovasi dari sektor swasta, kita dapat mempercepat transformasi digital dan menciptakan peluang yang lebih besar bagi masyarakat,” tuturnya.
Untuk itu, Kemkomdigi dipastikan akan terus memfasilitasi proses perizinan dan diskusi yang diperlukan guna memastikan kelancaran proyek iniagar jutaan masyarakat di wilayah 3T dapat segera menikmati akses internet yang lebih baik, membuka peluang ekonomi digital, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan.
Sementara itu, Global Head of Licensing and International Regulatory Affairs Amazon Project Kuiper, Gonzalo de Dios, menjelaskan, pihaknya akan segera membangun enam stasiun gateway di Indonesia dengan investasi awal sebesar dalam tiga hingga lima tahun pertama setelah peluncuran.
Investasi ini diproyeksikan meningkat hingga US$90 juta dolar (sekitar Rp1,4 triliun) pada 2035 guna memperluas infrastruktur dan mempercepat akses internet di berbagai daerah.
Saat ini Amazon Kuiper tengah mengajukan izin operasional di Indonesia, termasuk lisensi telekomunikasi dan hak peminjaman satelit, sesuai regulasi terbaru yang memungkinkan perusahaan asing beroperasi dengan Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Kami memahami bahwa konektivitas masih menjadi tantangan di banyak daerah terpencil. Oleh karena itu, kami ingin bekerja sama dengan pemerintah dan mitra lokal untuk menyediakan akses internet yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia,” pungkas Gonzalo de Dios.