- Oleh Eko Budiono
- Jumat, 28 Februari 2025 | 05:53 WIB
: Dua pekerja Pertamina EP Papua Field berbicang usai memeriksa fasilitas di area Pengeboran Sumur Eksplorasi Minyak dan Gas (migas) Buah Merah (BMR)-001, Distrik Klasafet, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Senin (10/6/2024). Pengeboran sumur eksplorasi Buah Merah (BMR)-001 dilakukan untuk membuktikan keberadaan sumber daya migas dari wilayah timur Indonesia sehingga dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pasokan migas dalam negeri serta mendukung pencapaian target produksi nasional. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/aww/tom.
Oleh Eko Budiono, Jumat, 21 Februari 2025 | 13:35 WIB - Redaktur: Untung S - 50
Jakarta, InfoPublik - PT Pertamina (Persero) berkomitmen menjaga ketahanan energi nasional, dengan menyiapkan kebutuhan energi masyarakat dari hulu hingga hilir.
Hal itu disampaikan Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro, melalui keterangan resmi, Jumat (21/2/2025).
Wiko menegaskan, transformasi di Pertamina menjadi salah satu kunci keberhasilan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang.
Menurutnya, melalui transformasi holding dan subholding, perusahaan mampu bergerak lebih lean dan agile, sehingga mendorong tren kinerja yang apik di setiap lini usaha.
"Restrukturisasi terbukti berhasil meningkatkan kinerja operasional dan finansial Pertamina Group," ujar Wiko.
Pertamina memegang peran yang sangat penting di ketahanan energi hulu migas dengan mengelola 69 persen produksi minyak nasional dan 37 persen produksi gas dari blok migas domestik.
Di sektor hulu, lanjut Wiko, sepanjang 2025 Pertamina akan meningkatkan produksi migas melalui program strategis optimalisasi pada asset eksisting baik melalui program pengembangan, pengembangan enhanced oil recovery (EOR), percepatan produksi dari temuan eksplorasi khususnya minyak serta menambah cadangan ekonomis melalui kegiatan organik maupun pembahasan fiskal term dengan pemerintah.
Di sektor pengolahan, Pertamina akan meningkatkan intake kilang menjadi 334 juta barel atau naik 3 persen dibanding tahun lalu. Program strategis yang dijalankan antara lain peremajaan kilang, dan peningkatan yield valuable produk.
Melalui Subholding Integrated Marine Logistics (IML), Pertamina akan terus meningkatkan jumlah armada kapal untuk meningkatkan volume kargo domestik yang ditargetkan meningkat 2 persen menjadi 102 juta KL.
Di sisi lain, kapasitas pembangkit listrik dari energi bersih yang dijalankan Subholding Pertamina New dan Renewable Energy (PNRE) ditargetkan meningkat 2 persen menjadi 2.602 MW yang didukung operasional panas bumi dari Lumut Balai 2 serta produksi listrik bersih dari PLTGU Jawa I.