- Oleh MC KAB INDRAMAYU
- Selasa, 18 Februari 2025 | 13:01 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
: Menteri PU Dody Hanggodo saat melakukan kunjungan ke lokasi terdampak banjir di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (28/1/2025)/Foto : Biro Komunikasi Publik Kementerian PU
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Rabu, 29 Januari 2025 | 11:27 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 251
Semarang, InfoPublik – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo melakukan kunjungan ke lokasi terdampak banjir di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (28/1/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk memantau penanganan darurat yang sedang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA).
Menurut Menteri Dody, banjir di Grobogan disebabkan oleh jebolnya tanggul di beberapa titik Sungai Tuntang akibat tingginya intensitas hujan beberapa hari terakhir. Ia menjelaskan bahwa penanganan darurat saat ini sedang berlangsung di tiga lokasi terdampak, yakni Desa Tinanding, Desa Baturagung, dan Desa Papanrejo.
"Penanganan darurat ini diharapkan selesai pada 3 Februari 2025. Setelah itu, kami akan melanjutkan dengan langkah permanen berupa perkuatan tanggul dan normalisasi sungai," ujar Dody dalam keterangan yang diterima InfoPublik.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BBWS Pemali Juana, Fikri Abdurrachman, mengungkapkan bahwa pihaknya mengerahkan berbagai sumber daya untuk mempercepat penutupan tanggul yang jebol. Langkah ini melibatkan alat berat seperti excavator dan dozer, serta material penanganan darurat seperti tanah urugan, jumbo bag, bambu, glugu, dan sesek.
Untuk titik di Desa Tinanding, tiga excavator dan satu dozer dikerahkan bersama 25 personel tanggap darurat. Sementara itu, penanganan di Desa Baturagung melibatkan 40 personel dan material serupa. Di Desa Papanrejo, upaya pembuatan tanggul darurat baru dilakukan untuk melindungi jalur rel kereta api utara dengan dukungan delapan excavator, tiga dozer, dan 50 personel tanggap darurat.
"Kami berharap seluruh tanggul yang jebol dapat segera tertutup agar aktivitas masyarakat kembali normal. Jika kondisi mendukung, pekerjaan ini ditargetkan selesai dalam waktu seminggu," kata Fikri.
Jebolnya tanggul Sungai Tuntang yang terjadi pada Selasa (21/1/2025) disebabkan oleh curah hujan tinggi yang meningkatkan debit sungai hingga melampaui kapasitasnya. Banjir yang melanda tiga desa tersebut memaksa pemerintah untuk segera melakukan langkah tanggap darurat dengan melibatkan koordinasi lintas sektoral antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Grobogan.
Langkah permanen untuk penanganan banjir akan dilakukan setelah proses darurat selesai, dengan fokus pada peninggian, perkuatan, dan normalisasi tanggul agar kejadian serupa tidak terulang.