ASEAN-Kanada Dukung Penuh Inklusivitas dan Ekonomi Berkelanjutan

: Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti menghadiri Diskusi Menuju Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada yang diselenggarakan oleh Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) di Jakata, Selasa (3/12/2024)/ foto: Humas Kemendag).


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Rabu, 4 Desember 2024 | 13:32 WIB - Redaktur: Untung S - 74


Jakarta, InfoPublik  – Wakil Menteri Perdagangan RI, Dyah Roro Esti menyatakan, ASEAN-Canada Free Trade Agreement (ACaFTA) merupakan perjanjian yang sangat penting dan mendukung prinsip inklusivitas dan ekonomi berkelanjutan bagi kedua kawasan.

Hal ini disampaikan Wamendag Roro dalam acara diskusi ‘Menuju Perjanjian Perdagangan Bebas ASEANKanada yang Inklusif dan Berkelanjutan’ yang diselenggarakan oleh Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) di Jakarta, Selasa (3/12/2024).

“Sebagai negara koordinator, Indonesia berkomitmen tinggi untuk memastikan agar perundingan ACaFTA bisa segera diselesaikan secara substantial pada tahun depan. Perjanjian ini akan membawa dampak yang signifikan, karena Kanada akan menjadi mitra perdagangan bebas ASEAN pertama di kawasan Amerika Utara sehingga akan menciptakan peluang pasar baru, dan saling menguntungkan bagi seluruh pihak,” ujar Roro berdasarkan siaran pers Kemendag yang diterima, Rabu (4/12/2024).

Wamendag Roro menjelaskan, walaupun saat ini para negosiator masih menemukan berbagai tantangan dan belum mencapai target yang diharapkan, namun kedua belah pihak tetap optimis bahwa perundingan yang mengatur akses pasar dan disiplin lintas sektor termasuk isu inklusivitas dan ekonomi berkelanjutan dapat diselesaikan. Kedua ketentuan ini juga terdapat dalam Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang baru selesai dinegosiasikan.

“Isu inklusivitas dan keberlanjutan yang terdapat dalam ACaFTA dan juga Indonesia-Canada CEPA merupakan isu baru yang mencerminkan perkembangan tren global. Sehingga, dukungan penuh dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha, sangat diperlukan. Isu ini juga mendorong kawasan yang lebih kompetitif dengan mendorong agar seluruh negara ASEAN  menyelaraskan komitmen nasionalnya dengan standar keberlanjutan internasional dan membuka peluang yang lebih luas antara kedua kawasan,” Jelas Roro.

ASEAN dan Kanada merupakan pasar besar dengan populasi 718 juta orang dengan total perdagangan sebesar USD24,4 miliar pada 2023. Produk impor utama ASEAN dari Kanada adalah gandum dan meslin; turbo jet, baling-baling turbo dan turbin gas lainnya; pupuk kalium mineral atau kimia; kacang kedelai; dan sirkuit terpadu elektronik. Sementara, ekspor ASEAN ke Kanada didominasi telepon; mesin dan unit pengolah data otomatis; kawat berinsulasi, kabel, dan konduktor listrik berinsulasi lainnya; perangkat semikonduktor; dan alas kaki. 

“Kami berharap angka-angka perdagangan dan investasi ini dapat meningkat terutama dengan diimplementasikannya Indonesia-Canada CEPA dan ACaFTA. Kami juga berharap untuk melihat lebih banyak investasi yang ramah lingkungan dan diarahkan pada perekonomian yang berkelanjutan, terutama di sektor perdagangan,” pungkas Wamendag Roro.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 4 Desember 2024 | 17:50 WIB
Mendag Lepas Ekspor Porduk UMKM Jawa Timur Senilai Rp3,9 Miliar
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 4 Desember 2024 | 13:42 WIB
Mendag Budi Ajak UMKM Produk Makanan Sehat Bidik Pasar Ekspor
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 4 Desember 2024 | 13:39 WIB
Mendag lepas Ekspor Sepeda Listrik ke Amerika dan Eropa Senilai Rp7,8 Miliar
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 3 Desember 2024 | 12:36 WIB
Kemendag RI Gelar Penjajakan Bisnis dan Seminar Ekspor ke Kanada
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 3 Desember 2024 | 08:33 WIB
Harga Patokan Ekspor Pertambangan Turun di Desember 2024, Ini Penyebabnya
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 2 Desember 2024 | 15:36 WIB
Kemendag Buka Peluang Dagang ke Kanada untuk Perluas Ekspor Indonesia
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 2 Desember 2024 | 08:17 WIB
Pentingnya Peran Alumni NYU dalam Memperkuat Hubungan Perdagangan Indonesia-AS