- Oleh Isma
- Kamis, 28 November 2024 | 21:15 WIB
: Foto: Istimewa
Jakarta, InfoPublik – Ikan tilapia semakin diakui sebagai komoditas strategis yang berkontribusi besar pada ketahanan pangan Indonesia dan pasar global. Hal ini disampaikan oleh Direktur Pemasaran Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Erwin Dwiyana, dalam forum diskusi bertajuk “Indonesia Tilapia Blue Food”, yang digelar di Jakarta pada Kamis (28/11/2024).
Erwin menjelaskan bahwa ikan tilapia bukan hanya kaya akan protein, tetapi juga mengandung omega-3 dan nutrisi penting lainnya yang mendukung pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.
“Ikan tilapia menjadi ikan yang paling banyak dibudidayakan di dunia setelah ikan mas. Tidak hanya kaya akan omega dan nutrisi penting lainnya, tetapi juga memberikan kontribusi besar pada pemenuhan gizi masyarakat dan peningkatan devisa negara,” ujarnya.
Erwin mengungkapkan bahwa pada 2023, Indonesia berhasil menyerap 1,43 juta ton ikan tilapia, sementara ekspor tilapia Indonesia pada tahun yang sama tercatat mencapai 11.166 ton, dengan nilai ekspor USD81,77 juta. Pencapaian ini mencerminkan pertumbuhan nilai ekspor sebesar 6,7 persen dari 2017 hingga 2023.
“Untuk menjadi pemain sukses di pasar global, sinergi dan kolaborasi yang solid dari hulu hingga hilir menjadi sangat penting," tambah Erwin.
Sejalan dengan Erwin, Ujang Komarudin, Direktur Ikan Air Tawar, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, juga mengungkapkan bahwa tilapia saat ini menjadi salah satu dari lima komoditas unggulan Kementerian Kelautan dan Perikanan. “Ini adalah peluang besar untuk mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global,” ujarnya.
Rokhmin Dahuri, Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia, menambahkan bahwa Indonesia merupakan produsen ikan tilapia terbesar kedua di dunia setelah Cina. “Industri tilapia memiliki multiplier effect yang besar, mulai dari penciptaan lapangan kerja hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Dalam rangka memperingati Hari Ikan Nasional yang jatuh pada 21 November 2024, Regal Springs Indonesia (PT Aqua Farm Nusantara) bersama U.S. Soybean Export Council (USSEC) menggelar forum diskusi bertajuk “Indonesia Tilapia Blue Food”. Forum ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ikan tilapia sebagai sumber protein berkualitas tinggi yang mendukung ketahanan pangan nasional dan global.
Rudolf Hoeffelman, Presiden Direktur Regal Springs Indonesia, menjelaskan bahwa forum ini merupakan upaya kolektif untuk meningkatkan kualitas gizi generasi mendatang. “Ikan tilapia, dengan kandungan protein berkualitas tinggi dan nutrisi penting lainnya, bukan sekadar makanan. Ini adalah fondasi bagi masa depan yang lebih sehat, lebih kuat, dan sumber daya penting untuk membangun generasi emas 2045,” ujar Rudolf.
Dengan tema “Tilapia: Sumber Protein untuk Ketahanan Pangan dan Pasar Global”, forum ini diharapkan dapat menjadi platform untuk bertukar pengetahuan dan menggali potensi ikan tilapia. Forum ini juga membahas tantangan yang dihadapi dalam industri tilapia, baik di tingkat nasional maupun global, serta mendorong sinergi antar pemangku kepentingan untuk memperkuat peran tilapia dalam sistem pangan dunia.
Rudolf juga menambahkan bahwa ikan tilapia kini menjadi salah satu komoditas ekspor utama di sektor perikanan Indonesia. “Untuk memenuhi permintaan serta standar pasar internasional, kami berkomitmen untuk memastikan produk ikan tilapia kami dibudidayakan dan diproduksi selaras dengan prinsip cara budidaya ikan yang baik,” jelasnya.
Diskusi forum itu menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Food and Agriculture Organization (FAO), IPB University, Universitas Sumatera Utara, dan perwakilan industri lainnya. Forum ini diharapkan dapat mendorong sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan akademisi untuk memperkuat sektor perikanan Indonesia dan meningkatkan kontribusi tilapia dalam pasar global.