- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 26 November 2024 | 17:15 WIB
: Menteri Perdagangan, Budi Santoso saat memberika keterangan kepada media setelah Rapat Koordinasi Nasional Persiapan Natal dan Tahun Baru, di Auditorium Kemendag pada Selasa (28/11/2024)/ foto: Fajri InfoPublik
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Kamis, 28 November 2024 | 14:04 WIB - Redaktur: Untung S - 22
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia menjamin pasokan minyak goreng Minyakita dalam kondisi aman dan harga stabil menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Hal itu disampaikan oleh Menteri Perdagangan, Budi Santoso saat Rapat Koordinasi Nasional Persiapan Natal dan Tahun Baru, di Auditorium Kemendag pada Selasa (28/11/2024).
Budi Santoso menjelaskan bahwa pemerintah telah berkoordinasi dengan Satgas Pangan, dinas perdagangan daerah, serta produsen dan distributor untuk memastikan kelancaran distribusi minyak goreng. Upaya ini dilakukan guna mengantisipasi lonjakan permintaan yang biasanya terjadi menjelang perayaan besar, seperti Natal dan Tahun Baru.
“Kami bersama Satgas Pangan dan dinas perdagangan di daerah telah sepakat untuk menjaga pasokan dan stabilitas harga minyak goreng. Realisasi pengawasan dan distribusi akan terus dipantau setiap hari melalui sistem SP2KP secara real-time,” ujar Budi.
Budi juga menekankan bahwa pasokan minyak goreng secara nasional saat ini berada dalam kondisi aman, dengan cadangan mencapai 150.000 ton untuk bulan November. Meski demikian, ia mengakui terdapat kendala distribusi di beberapa daerah, khususnya wilayah timur Indonesia, yang akan segera diatasi melalui penguatan koordinasi dengan distributor dan pengecer.
“Secara nasional, stok minyak goreng kita mencukupi. Harganya pun relatif stabil, sesuai HET di Rp15.700 per liter di sebagian besar wilayah. Namun, kami akan memastikan distribusi di daerah-daerah yang mengalami kendala dapat segera lancar agar kebutuhan masyarakat terpenuhi,” ujarnya.
Selain itu, Menteri Perdagangan mengungkapkan bahwa peningkatan permintaan minyak goreng di beberapa wilayah disebabkan oleh distribusi yang kurang lancar dari depo utama (D2) ke pengecer. Kendala ini dianggap sebagai masalah teknis yang akan segera ditangani melalui pengawasan intensif dan penyesuaian alur distribusi, terutama untuk wilayah dengan permintaan tinggi.
“Masalah distribusi ini sebenarnya bukan hal besar, hanya soal kelancaran dari depo ke pengecer di beberapa daerah tertentu. Kami sudah berkoordinasi dengan distributor untuk memastikan alur distribusi kembali normal dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi, terutama menjelang Nataru,” Jelas Budi.
Menteri Perdagangan menambahkan bahwa tren harga minyak goreng, khususnya produk Minyakita, diperkirakan akan terus menurun dalam beberapa hari ke depan. Berdasarkan pemantauan di lapangan, harga di sebagian besar wilayah masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), yaitu Rp15.700 per liter, meskipun terdapat sedikit kenaikan di beberapa daerah timur Indonesia akibat lonjakan permintaan.
"Kami optimistis ketersediaan minyak goreng, termasuk Minyakita, akan tetap aman hingga akhir tahun. Tim kami di daerah bersama Satgas Pangan akan terus melakukan pengawasan real-time untuk memastikan distribusi dan harga tetap terkendali," pungkas Budi.