- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Jumat, 22 November 2024 | 20:30 WIB
: Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan saat menemui serikat pekerja PT Indofarma Tbk di kawasan Cibitung, Bekasi, pada Jumat (22/11/2024)/Foto : Biro Humas Kemnaker
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Jumat, 22 November 2024 | 19:45 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 101
Jakarta, InfoPublik – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan mengajak karyawan PT Indofarma Tbk (Indofarma) untuk memperjuangkan hak mereka secara bersama-sama.
Hal ini disampaikan dalam pertemuannya dengan ratusan karyawan di kawasan Cibitung, Bekasi, pada Jumat (22/11/2024).
“Saya bukan malaikat, tapi kalau kawan-kawan mau berjuang, ayo kita bersama-sama. Yang penting, perjuangannya jangan sampai merusak,” ujar pria yang kerap disapa Noel, dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik.
Pertemuan tersebut berlangsung tanpa sambutan formal, langsung fokus pada sesi penyampaian keluhan dari para karyawan. Beberapa karyawan menyampaikan kesulitan hidup akibat tunggakan gaji yang belum terselesaikan. “Anak-istri kami tidak makan, ada anak kami butuh biaya sekolah,” ungkap seorang karyawan.
Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Indofarma, Meida Wati, menyampaikan harapannya agar tunggakan gaji segera dilunasi dan pemerintah memberikan perlindungan kepada para karyawan agar terhindar dari pemutusan hubungan kerja (PHK).
Menanggapi hal ini, Noel menegaskan pentingnya solusi tanpa PHK. Ia optimistis bahwa masalah Indofarma bisa diselesaikan, sebagaimana pemerintah berhasil menjembatani masalah di PT Sritex. “Mari kita berjuang bersama. Yang penting, perjuangan ini tidak merusak,” tegasnya.
Noel juga mengingatkan bahwa meski ia tidak bisa berjanji di luar kewenangannya, ia siap mendukung perjuangan karyawan. Sebagai bentuk solidaritas, ia mengajak karyawan membuat video bersama, memberikan mereka kebebasan menyampaikan harapan kepada pemerintah.
Masalah likuiditas dan hukum yang membelit Indofarma, termasuk anak perusahaannya PT Indofarma Global Medika (IGM), menjadi tantangan besar. Tunggakan gaji mencapai Rp95 miliar, dan untuk menyelesaikannya, pemerintah berencana menjual beberapa aset perusahaan secara bertahap. Hal ini sebelumnya diungkapkan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pada September 2024.
Indofarma, yang berdiri sejak 11 Juli 1918 sebagai pabrik salep dan kasa pembalut di kawasan Centrale Burgerlijke Ziekenhuis (kini RS Cipto Mangunkusumo), menghadapi tekanan berat untuk kembali pulih. Karyawan berharap pemerintah dapat segera memberikan solusi konkret untuk menyelamatkan hak-hak mereka.