- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Senin, 23 Desember 2024 | 08:33 WIB
: Kopi Indonesia dipamerkan dengan konsep lounge dalam pameran kopi business-to-business (B-to-B) terbesar di Korea Selatan, yakni Seoul International Café Show ke-23/foto: Kemendag
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Senin, 18 November 2024 | 08:28 WIB - Redaktur: Untung S - 127
Jakarta, InfoPublik — Kopi Indonesia dipamerkan dengan konsep lounge dalam pameran kopi business-to-business (B-to-B) terbesar di Korea Selatan, yakni Seoul International Café Show ke-23. Pameran digelar di Convention & Exhibition Center (COEX), distrik Gangnam, Seoul, Korea Selatan pada 6—9 November 2024. Keikutsertaan Indonesia dalam pameran tersebut merupakan kolaborasi antara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan.
Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Seoul, Zelda Wulan Kartika mengatakan, pada Seoul International Café Show ke-23, Paviliun Indonesia didesain serupa lounge dan dinamai Indonesia Coffee Lounge. Hal ini merupakan strategi promosi yang menonjolkan pengalaman minum kopi. Lounge sebagai tempat berkumpul adalah sarana tepat untuk menghadirkan kopi Indonesia. Konsep ini memberikan pengalaman khusus bagi pengunjung yang hadir di Paviliun Indonesia untuk mencicipi kopi Indonesia. membuka Indonesia Coffee Lounge dibuka oleh Zelda pada Rabu (6/11/2024)
“Di Indonesia Coffee Lounge ini, para calon buyer dapat merasakan langsung keramahan Indonesia dan sajian citra rasa kopi Indonesia. Interaksi dengan para peserta pameran dalam suasana menyenangkan dapat mendorong dihasilkannya kerja sama bisnis lebih lanjut,” ujar Zelda berdasarkan siaran pers Kemendag yang diterima, Minggu (17/11/2024).
Sementara itu, Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan, Husodo Kuncoro Yakti mengatakan, Indonesia Coffee Lounge menghadirkan enam eksportir kopi Indonesia sebagai peserta pameran. Keenamnya adalah Coffee Spell, Harris Coffee, PT Haldin Pacific Semesta, PT Imela Jaya Bersama (Wow Coffee), PT Karya Tetangga Tuku (kopi Tuku), dan CV Sakha Insan Pasada.
Produk yang dipamerkan keenam peserta pameran ini adalah adalah kopi arabika dan robusta dari Sumatra, Jawa, dan Sulawesi. Selain itu, kehadiran kopi gula aren dari kopi TUKU mendapat respons positif dari pengunjung lounge. Minuman kopi pandan serta coconut latte yang diracik PT Haldin Pasific Semesta menggunakan ekstrak kopi juga mendapat perhatian signifikan. Kedua produk ini semakin membuka opsi minum kopi bagi peminat kopi di Korea Selatan.
Husodo menyampaikan, kehadiran eksportir kopi dari Indonesia di Seoul International Café Show ke-23 akan semakin membuka peluang kerja sama ekspor ke Korea Selatan. Para eksportir dapat memanfaatkan penjajakan bisnis (business matching) untuk mendapatkan informasi terhadap preferensi pasar dan koneksi ke beberapa jaringan distribusi dan roastery di Korea Selatan. “Peluang ini patut dimanfaatkan untuk mempromosikan dan menjajaki bisnis dengan para importir, distributor, dan roster di Korea Selatan,” ujar Husodo.
Seoul International Café Show merupakan ajang tahunan untuk kopi, teh, toko roti, dan toko hidangan penutup yang diadakan pada November setiap tahunnya. Café Show merupakan ajang pameran pertama di Asia yang secara khusus mengusung pameran industri kopi specialty. Kini, Café Show menjadi pameran skala dunia yang paling dinanti.
Bukukan Potensi Transaksi Rp48,26 Miliar
Dalam empat hari pameran di Seoul International Café Show ke-23, Indonesia Coffee Lounge berhasil membukukan potensi transaksi sebesar USD3,25 juta atau sekitar Rp48,26 miliar. Husodo menyampaikan, kesepakatan-kesepakatan selama pameran akan ditindaklanjuti secara intensif untuk memastikan realisasi ekspor kopi ke Korea Selatan.
“Produk Kopi Indonesia membukukan potensi transaksi sebesar USD3,25 juta atau senilai Rp48,26 miliar pada Pameran Seoul International Café Show. Potensi transaksi tersebut akan ditindaklanjuti dengan negosiasi yang lebih teknis untuk pengiriman pertama,” ujar Wakil Kepala ITPC Busan, Agung.
Husodo menambahkan, ITPC Busan akan terus memfasilitasi eksportir kopi Indonesia melalui pameran, penjajakan bisnis untuk mendorong ekspor ke Korea Selatan. “Ekspor kopi Indonesia diharapkan terus meningkat di tengah kompetisi yang semakin ketat dari negara pesaing seperti Vietnam, Brasil, Ethiopia, dan Kenya,” kata Husodo.
Kopi Indonesia di pasar Korea Selatan cukup dikenal di kalangan coffee roaster. Beberapa varietas yang dikenal baik adalah arabika gayo dan mandailing. Pasar Korea Selatan terus berkembang dengan konsumsi kopi yang meningkat rata-rata 2,42 persen setiap tahun. Di samping itu, konsumen cenderung mencari pengalaman kopi yang unik dengan metode penyeduhan yang berbeda, serta ketertarikan pada aspek ramah lingkungan (eco-friendly), keberlanjutan, dan perdagangan yang lebih adil.