- Oleh Dian Thenniarti
- Jumat, 15 November 2024 | 08:44 WIB
: Wisatawan asing maupun lokal yang hendak keluar dari Labuan Bajo menyerbu Kapal PELNI. Foto : PELNI
Oleh Dian Thenniarti, Jumat, 15 November 2024 | 05:23 WIB - Redaktur: Untung S - 76
Jakarta, InfoPublik – PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) memastikan kelancaran pelayanan penumpang yang mengangkut turis keluar dari Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, menyusul penutupan sementara bandar udara setempat akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki.
PELNI telah menyiapkan sejumlah kapal untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, termasuk KM Egon, KM Binaiya, dan KM Tilongkabila, yang siap mengangkut wisatawan dari Labuan Bajo.
Direktur Usaha Penumpang PELNI, Nuraini Dessy, mengungkapkan bahwa jumlah penumpang dari Labuan Bajo mengalami peningkatan signifikan setelah letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki. Pada Rabu (13/11/2024), KM Binaiya mengangkut 965 orang, yang jumlahnya lima kali lipat dari biasanya, yang hanya sekitar 150 hingga 200 orang.
"Jumlah tersebut lima kali lipat dari biasanya, yang biasanya hanya sekitar 150 sampai 200 orang. Setengah dari penumpang yang diangkut adalah wisatawan asing, lebih dari 400 orang WNA," ujar Nuraini Dessy, sebagaimana dikutip InfoPublik pada Jumat (15/11/2024).
Antisipasi Lonjakan Penumpang
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang ini, Dessy telah memberikan instruksi kepada kru kapal untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang selama pelayaran. "Kami pastikan pelayanan di atas kapal tetap memadai meski ada kenaikan jumlah penumpang yang cukup signifikan dari hari biasa," tambahnya.
Setelah berangkat dari Labuan Bajo, KM Binaiya akan singgah di Bima sebelum akhirnya tiba di Pelabuhan Benoa, Bali pada Jumat, 15 November 2024, pagi. Selanjutnya, kapal PELNI lainnya, KM Tilongkabila, dijadwalkan tiba di Labuan Bajo pada hari yang sama, Jumat (15/11/2024), dengan tujuan Makassar.
Sebelumnya, kapal penumpang PELNI tipe Ro-Ro, KM Egon, telah lebih dulu mengevakuasi wisatawan dari Labuan Bajo pada Minggu, 11 November 2024. Langkah ini dilakukan untuk memastikan para wisatawan dapat segera meninggalkan daerah yang terdampak oleh aktivitas vulkanik.
Dengan kesiapan kapal-kapal PELNI yang terus beroperasi untuk mengangkut wisatawan dan penumpang lainnya, perusahaan memastikan bahwa pelayanan dan pengamanan terhadap penumpang tetap menjadi prioritas utama.