- Oleh MC KAB INDRAMAYU
- Sabtu, 23 November 2024 | 20:01 WIB
: Menko Bidang Pangan berfoto bersama dengan para Pejabat Tinggi Pratama Kemenko Bidang Pangan yang baru saja dilantik di Graha Mandiri, Jakarta pada Senin (11/11/2024)/Foto : Farizzy InfoPublik
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Senin, 11 November 2024 | 14:07 WIB - Redaktur: Untung S - 314
Jakarta, InfoPublik – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengumumkan komitmen pemerintah untuk mencapai swasembada pangan pada 2028.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Graha Mandiri, Jakarta, Senin (11/11/2024).
Pria yang akrab disapa Zulhas menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan swasembada, tidak hanya untuk beras tetapi juga komoditas pangan lainnya. “Kemenko Pangan menjadi fokus utama kabinet Presiden RI Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming untuk memastikan kemandirian pangan berkelanjutan sesuai Asta Cita,” ujarnya. “Kita tidak boleh menunda lagi. Target ini harus tercapai paling lambat 2028,” tegas Zulhas.
Zulhas juga membahas berbagai tantangan yang dihadapi sektor pangan sejak era reformasi, termasuk penurunan jumlah tenaga kerja di sektor pertanian dan pergeseran kepemilikan lahan. “Dahulu, 65 persen tenaga kerja berasal dari sektor pertanian. Sekarang, tinggal sekitar 25 persen. Petani kita semakin tua, dan generasi muda tidak lagi tertarik,” ungkapnya.
Menko Pangan menyoroti pentingnya peran Bulog dalam stabilisasi pangan. Meskipun kini Bulog berfungsi sebagai badan usaha di bawah BUMN, Zulhas mendukung kembalinya fungsi stabilisasi penuh untuk memastikan ketahanan pangan nasional. “Bulog harus kembali memainkan perannya. Kita tidak bisa mengabaikan pentingnya stabilisasi pangan,” katanya.
Zulkifli menekankan bahwa koordinasi antarinstansi, meskipun sulit, adalah kunci keberhasilan dalam mencapai swasembada pangan. “Irigasi, pupuk, dan distribusi melibatkan banyak pihak, seperti Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Pertanian, dan Kementerian Keuangan. Kita butuh koordinasi yang kuat,” jelasnya.
Di akhir pidatonya, Zulhas mengimbau para pejabat yang baru dilantik untuk bekerja keras dan berinovasi meski di tengah keterbatasan. “Saya percaya dalam keterbatasan akan muncul kreativitas dan ide-ide luar biasa. Ini adalah tugas mulia, bukan sekadar pekerjaan biasa,” ujarnya.
Pemerintah telah menyiapkan berbagai program untuk mendukung ketahanan pangan, termasuk pembangunan irigasi, penyediaan pupuk, dan pengembangan lahan pertanian, serta pembukaan food estate di beberapa wilayah. Zulhas berharap para pejabat baru dapat mengimplementasikan program-program ini secara efektif demi kesejahteraan petani dan swasembada pangan di Indonesia.
Pejabat yang dilantik terdiri dari satu inspektur, empat kepala biro, empat sekretaris deputi, dan dua puluh asisten deputi. Pelantikan ini, menurut Zulkifli, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 139 Tahun 2024, yang bertujuan memperkuat struktur dan kinerja Kemenko Pangan untuk periode 2024–2029.