- Oleh Wandi
- Kamis, 26 Desember 2024 | 07:35 WIB
: Kepala BPSDMP Subagiyo ketika meninjau posko terpadu Nataru 2024/2025. Foto: Kemenhub
Oleh Dian Thenniarti, Rabu, 25 Desember 2024 | 17:17 WIB - Redaktur: Untung S - 101
Jakarta, InfoPublik – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Subagiyo, memastikan bahwa layanan transportasi pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) akan berjalan dengan optimal, aman, dan lancar, meskipun ada tantangan cuaca yang perlu dihadapi.
Hal ini disampaikan Subagiyo setelah meninjau tiga posko terpadu yang berfungsi untuk memantau arus penumpang Nataru 2024/2025, yang berlokasi di Bandara Adi Soemarmo Solo, Stasiun Madiun, dan Terminal Tipe A Purboyo Madiun.
Peninjauan tersebut bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keamanan pelayanan transportasi meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan seperti cuaca yang tidak menentu dan penurunan jumlah penumpang pada beberapa moda transportasi.
"Dari hasil pemantauan, sinergi antara pemerintah, operator, dan pihak terkait sangat baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat selama masa Nataru ini," ujar Subagiyo pada Rabu (25/12/2024).
Pada Selasa (24/12), Bandara Adi Soemarmo Solo tercatat melayani 22.801 penumpang sejak posko dibuka pada 18 Desember 2024. Puncak arus penumpang tercatat pada 22 Desember, dengan rata-rata harian mencapai 3.800 penumpang. Untuk mendorong lebih banyak masyarakat memilih transportasi udara, tarif pesawat untuk rute Cengkareng-Bali telah mengalami penyesuaian, yaitu dari Rp1.600.000 menjadi Rp800.000. Namun, perubahan tarif ini belum signifikan meningkatkan volume penumpang.
"Penurunan tarif pesawat ini kami harapkan dapat mendorong masyarakat memanfaatkan transportasi udara, dengan terus memberikan pelayanan terbaik," tambah Subagiyo.
Pemantauan di Stasiun Madiun menunjukkan situasi yang ramai namun terkendali. Berdasarkan laporan pada Senin (23/12), sebanyak 1.237 penumpang naik KA jarak jauh dan 512 naik KA lokal, sementara 1.626 penumpang turun dari KA jarak jauh dan 211 turun dari KA lokal. Meskipun cuaca hujan, operasional di stasiun tetap berjalan tanpa gangguan yang berarti.
"Stasiun Madiun adalah contoh pelayanan yang solid selama Nataru. Meski cuaca hujan, tidak ada gangguan operasional, dan pelayanan kepada penumpang tetap menjadi prioritas utama," ujar Subagiyo.
Sementara itu, di Terminal Tipe A Purboyo Madiun, jumlah penumpang tercatat mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Kedatangan armada bus AKAP turun 11,7 persen, sementara jumlah penumpang turun sebesar 13,9 persen. Meski demikian, operasional terminal tetap berjalan lancar dengan 110 bus AKAP melayani 2.110 penumpang yang datang dan 1.927 penumpang yang berangkat.
"Kondisi ini menggambarkan pola pergerakan masyarakat yang mulai berubah. Meski begitu, kami memastikan kelancaran dan kenyamanan tetap terjaga, didukung koordinasi solid antara instansi seperti TNI, Polri, dan Dinas Kesehatan," jelas Subagiyo.
Subagiyo memprediksi puncak arus balik di Bandara Adi Soemarmo akan terjadi pada 2 Januari 2025. Sementara itu, Terminal Purboyo telah mencatat puncak arus keberangkatan pada H-4, yaitu 21 Desember 2024.
Selama periode Nataru, taruna dari berbagai sekolah di bawah Kemenhub juga turut berperan aktif dalam mendukung operasional transportasi. Mereka ditempatkan di berbagai lokasi strategis, termasuk bandara, stasiun, terminal, dan pelabuhan untuk membantu posko terpadu, memberikan pelayanan kepada penumpang, serta memastikan kelancaran perjalanan.
"Keterlibatan para taruna ini tidak hanya mendukung operasional Nataru, tetapi juga menjadi sarana mikro magang yang efektif untuk mengaplikasikan kompetensi yang telah mereka pelajari di bangku pendidikan," tambah Subagiyo.
Dengan koordinasi yang solid antara semua pihak terkait, Subagiyo memastikan bahwa transportasi selama Nataru 2024/2025 dapat berjalan dengan lancar dan aman, memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.