- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Kamis, 14 November 2024 | 20:50 WIB
: Menteri Perdagangan, Budi Santoso saat memberikan keterengan kepada media setalah pembukaan Gathering Indogrosir Tahun 2024: Wonderful Indogrosir di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada Minggu (10/11/2024)/ foto: Kemendag
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Senin, 11 November 2024 | 08:57 WIB - Redaktur: Untung S - 166
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggalakkan penguatan kemitraan strategis antara usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), seperti toko kelontong tradisional, dengan pelaku usaha grosir ritel modern.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menekankan bahwa toko kelontong tradisional, sebagai salah satu bentuk UMKM, berperan penting dalam mendukung kekuatan ekonomi rakyat.
Ia menegaskan bahwa UMKM mampu memberikan dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat dan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Mendag Budi Santoso dalam acara Gathering Indogrosir Tahun 2024: Wonderful Indogrosir di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Minggu (10/11/2024).
“Pemerintah terus berkomitmen untuk memperkuat kemitraan antara UMKM dan pelaku usaha besar. Toko kelontong tradisional, yang mencapai 90 persen dari seluruh ritel di Indonesia, menyerap 97 persen tenaga kerja. Kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua pihak sangat diperlukan,” ujar Mendag Budi.
Mendag Budi menjelaskan bahwa toko kelontong tradisional memiliki potensi besar dalam memajukan ekonomi nasional. Berdasarkan data Euromonitor pada 2022, tercatat bahwa toko kelontong tradisional mendominasi sektor ritel di Indonesia dengan jumlah 3,94 juta, atau sekitar 98,78 persen dari total ritel. Data itu menunjukkan bahwa kekuatan ekonomi rakyat yang didorong oleh UMKM tidak bisa diabaikan.
Mendag Budi pun mengimbau para pelaku usaha besar untuk memperluas cakupan kemitraan dengan UMKM, yang bukan hanya sebatas pasokan barang, tetapi juga dalam bentuk pelatihan manajemen ritel untuk para pemilik warung UMKM. Selain itu, kolaborasi dengan UMKM produksi juga perlu didorong agar mereka dapat berkembang bersama jalur distribusi.
“Dengan pertumbuhan jalur distribusi, UMKM produksi akan berkembang pesat. Jadi, kolaborasi perlu mencakup UMKM ritel dan produksi agar dapat menopang industri dalam negeri,” tambah Mendag Budi.
Dalam kesempatan tersebut, Mendag Budi menyampaikan apresiasi kepada Indogrosir atas inisiatifnya dalam membangun kemitraan dengan UMKM. Menurutnya, kolaborasi ini diharapkan semakin meningkatkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Indogrosir dalam program pemberdayaan toko kelontong tradisional. Harapannya, kemitraan ini dapat terus berkembang, mendukung ekonomi nasional, dan mengantarkan Indonesia menjadi negara maju pada 2045,” tutur Mendag Budi.
Acara Gathering Indogrosir diisi dengan berbagai kegiatan menarik, termasuk undian berhadiah, hiburan dari artis ibu kota, dan bazar. Gathering ini dihadiri oleh sekitar 7.000 UMKM dari wilayah Jabodetabek, memperkuat hubungan antara Indogrosir, mitra UMKM, penyuplai, dan pihak perbankan. Gathering ini juga menjadi sarana menjaga sinergi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM.
Turut hadir dalam acara itu Direktur Koordinator Grup Indomaret Wiwiek Yusuf, Eksekutif Direktur Indogrosir Anton Prasetyo, serta pelaku UMKM anggota Indogrosir. Mendampingi Mendag Budi, hadir Plt. Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Moga Simatupang.