- Oleh MC KAB SUMENEP
- Minggu, 15 Desember 2024 | 20:44 WIB
:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Sabtu, 14 Desember 2024 | 05:50 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 140
Pontianak, InfoPublik – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson, menghadiri acara pengukuhan Rochma Hidayati sebagai Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalbar menggantikan Maulana Yasin di Pendopo Gubernur, Kota Pontianak, Provinsi Kalbar pada Jumat (13/12/2024).
Pengukuhan ini ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) oleh Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK RI, Mirza Adityaswara, disaksikan oleh insan jasa keuangan dan tamu undangan.
“Selamat bertugas kepada Ibu Rochma Hidayati. Semoga amanah dan membawa inovasi baru, khususnya percepatan akses keuangan masyarakat Kalimantan Barat,” ujar Harisson.
Pj Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada Maulana Yasin atas dedikasi dan kontribusinya selama menjabat sebagai Kepala OJK Kalbar.
Harisson menyoroti pentingnya peran OJK Kalbar dalam mendukung perekonomian daerah. Menurutnya, kolaborasi yang erat antara OJK dan Pemprov Kalbar telah menghasilkan berbagai penghargaan nasional, termasuk KEJAR Awards selama dua tahun berturut-turut.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022, Kalbar mencatat:
Harisson menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama antara OJK, industri jasa keuangan, dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di 14 kabupaten/kota.
“Harapan kami, kerja bersama ini terus berjalan optimal untuk mendukung program TPAKD demi menciptakan masyarakat Kalbar yang lebih sejahtera,” tambahnya.
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK RI, Mirza Adityaswara, menyampaikan bahwa tugas OJK tidak hanya mengawasi sektor jasa keuangan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“OJK memiliki mandat untuk mengatur, mengawasi, melindungi konsumen, dan mengedukasi masyarakat tentang jasa keuangan. Kami terus berkomitmen mendukung literasi dan inklusi keuangan di seluruh daerah,” jelas Mirza.
Kepala OJK Kalbar, Rochma Hidayati, berkomitmen melanjutkan program kerja sebelumnya dan memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah.
“Tantangan ekonomi ke depan cukup berat, tetapi kami optimistis dengan potensi besar Kalimantan Barat. Kami akan menciptakan sektor keuangan yang stabil, tumbuh berkelanjutan, dan mendukung perekonomian daerah,” ungkapnya.
Ia juga meminta dukungan dari berbagai pihak, termasuk media, untuk membantu menyebarluaskan informasi terkait program literasi dan inklusi keuangan.
Sinergi antara OJK Kalbar, Pemprov Kalbar, dan seluruh stakeholder menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Dengan kolaborasi yang solid, Kalimantan Barat diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengembangan sektor jasa keuangan yang lebih baik.
“Kami yakin bahwa kerja sama ini dapat membawa perubahan positif bagi Kalbar dan masyarakatnya,” tutup Rochma.
(wnd/ica)