Kebutuhan Cold Chain Logistics Meningkat: SCI Dorong Inovasi di Sektor Pangan

: Founder & CEO SCI Setijadi mengungkapkan potensi bisnis cold chain logistics (CCL) dalam seminar ekonomic & business outlook 2025. Foto : SCI


Oleh Dian Thenniarti, Senin, 4 November 2024 | 12:20 WIB - Redaktur: Untung S - 508


Jakarta, InfoPublik - Supply Chain Indonesia (SCI) mengungkapkan bahwa kebutuhan penerapan cold chain logistics (CCL) di Indonesia sangat tinggi dan menjadi layanan yang semakin penting.

Founder & CEO SCI, Setijadi, menjelaskan bahwa CCL merupakan potensi bisnis yang menjanjikan, terutama karena kebutuhan yang mendesak di industri makanan dan minuman, serta sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, yang merupakan kontributor utama terhadap produk domestik bruto (PDB).

"Pada triwulan II-2024, kedua industri tersebut berkontribusi berturut-turut sebesar 13,78 persen dan 6,74 persen terhadap PDB," ungkapnya pada Senin (4/11/2024).

CCL sangat dibutuhkan untuk berbagai komoditas pangan yang bersifat mudah rusak (perishable). Penerapan CCL menjadi krusial dalam mengurangi losses dan waste pangan yang signifikan. Berdasarkan data dari FAO, kerugian dan limbah komoditas daging mencapai 20 persen, perikanan 35 persen, serta buah dan sayur sebesar 45 persen.

Kapabilitas pengelolaan rantai dingin sangat penting bagi penyedia jasa logistik maupun industri pengolahan seperti makanan dan minuman, farmasi, ritel, termasuk restoran, dan lainnya.

Ketua Umum Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI), Hasanuddin Yasni, memproyeksikan bahwa pada 2025, transportasi berpendingin di Indonesia akan tumbuh sekitar 14 persen, sedangkan cold storage akan tumbuh pada kisaran 8 persen. Pertumbuhan layanan pengiriman diperkirakan lebih tinggi daripada layanan penyimpanan, seiring dengan meningkatnya permintaan pada proses pengiriman di last mile delivery, termasuk kemudahan pemesanan melalui platform online. Bahkan, proses pengiriman kini mulai menjangkau lintas pulau.

Pengembangan Kapabilitas Industri

Sebagai upaya meningkatkan kompetensi personel dan kapabilitas perusahaan, SCI akan menyelenggarakan Training & Cold Storage Visit "Cold Chain Logistics" pada 11-13 November 2024.

Materi pelatihan sangat komprehensif, mencakup sistem cold chain, serta perkembangan dan peluang industri cold chain di Indonesia. Materi operasional mencakup proses bisnis dan teknologi cold chain, serta penghitungan biaya investasi dan biaya operasional cold storage.

Selain di kelas, pelatihan juga akan dilakukan dengan kunjungan ke cold storage PT Adib Cold Logistics (anak perusahaan PT Samudera Indonesia, Tbk.) agar peserta dapat melihat dan mempelajari proses bisnis serta operasional cold storage secara langsung. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui Sekretariat SCI di nomor WhatsApp 0821 1515 9595.

Setijadi menegaskan bahwa pengembangan kapabilitas industri dalam pengelolaan rantai dingin sangat penting, tidak hanya bagi industri itu sendiri, tetapi juga dalam mendukung visi dan program pemerintah. Ini termasuk pelaksanaan beberapa misi dalam Asta Cita, seperti pencapaian swasembada pangan (Asta Cita kedua), hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri (Asta Cita kelima), serta membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan (Asta Cita keenam).

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 21 Desember 2024 | 22:48 WIB
Volume Penumpang Whoosh Naik 20 Persen selama Momen Nataru 2024/2025
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 21 Desember 2024 | 16:44 WIB
Jelang Nataru, BPTJ Gelar Ramp Check Gabungan di Puncak
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 21 Desember 2024 | 14:59 WIB
H-5 Nataru, Pergerakan Penumpang dan Kendaraan dari Jawa ke Sumatra Ramai Lancar
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Sabtu, 21 Desember 2024 | 08:15 WIB
Menhub: Keselamatan dan Kenyamanan Penerbangan Jadi Prioritas Utama
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 20 Desember 2024 | 21:46 WIB
Bandara Soetta dan I Gusti Ngurah Rai Jadi yang Tersibuk Jelang Nataru 2024/2025