- Oleh Isma
- Sabtu, 2 November 2024 | 21:07 WIB
:
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkomitmen untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dengan menggerakkan masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber pangan bergizi. Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah melalui program bimbingan teknis (bimtek) pemanfaatan pekarangan, yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola lahan pekarangan secara produktif.
Di bawah arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, Kementan kini menggerakkan dua program utama untuk mendukung ketahanan pangan, yaitu Program Pekarangan Pangan Bergizi dan Program Peningkatan Produksi Susu dan Daging. Dalam berbagai kesempatan, Menteri Amran menekankan pentingnya memanfaatkan lahan pekarangan untuk mendukung ketahanan ekonomi keluarga.
“Jika pekarangan dikelola dengan baik, saya yakin setiap keluarga mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri dan bergizi. Bahkan, pemanfaatan pekarangan ini berpotensi menghemat lebih dari 1.400 triliun pendapatan masyarakat,” jelasnya dalam siaran pers, Sabtu (1/11/2024).
Sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto, Pelaksana Tugas (Pl) Direktur Jenderal Hortikultura, Muhammad Taufiq Ratule, menambahkan bahwa program makan bergizi gratis menjadi program prioritas pemerintah. “Dalam Sidang Kabinet Paripurna Perdana, Presiden Prabowo menginstruksikan agar seluruh jajaran mendukung program ini, agar implementasinya tepat sasaran dan berjalan dengan baik,” tegas Taufiq.
Bimbingan teknis pemanfaatan pekarangan itu merupakan bagian dari Program Pekarangan Pangan Bergizi, di mana masyarakat mendapatkan pelatihan tentang teknik bercocok tanam di pekarangan rumah. Dengan metode yang efisien, masyarakat dapat menanam berbagai jenis sayuran dan buah-buahan untuk kebutuhan sehari-hari, sekaligus menambah pendapatan keluarga melalui penjualan hasil panen.
Pelatihan itu diikuti oleh 500 peserta yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) dari Kecamatan Tanete Riattang, Ulaweng, dan Palakka. Para peserta dibimbing tentang teknik bercocok tanam yang efisien, pemilihan bibit unggul, dan penggunaan teknologi sederhana untuk mendukung pertumbuhan tanaman di pekarangan terbatas. Materi pelatihan juga mencakup pentingnya konsumsi pangan yang beragam dan bergizi untuk kesehatan keluarga.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Andi Muhammad Idil Fitri, menegaskan bahwa Program Pekarangan Pangan Bergizi juga dapat mendukung program makan bergizi gratis dari tingkat rumah tangga. “Artinya, setiap rumah tangga dapat memenuhi kebutuhan gizi dari tanaman yang dibudidayakan sendiri di pekarangan mereka,” ujarnya.
Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, khususnya ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani. Mereka berharap dengan menanam sendiri sayuran dan buah di pekarangan, biaya belanja rumah tangga dapat berkurang. Kementan berharap, melalui program ini, ketahanan pangan keluarga akan semakin kuat dan masyarakat dapat lebih mudah mengakses pangan yang sehat dan bergizi.
Dengan pemanfaatan lahan pekarangan, masyarakat diharapkan dapat menanam berbagai jenis tanaman yang kaya nutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman pangan lainnya. Program ini diharapkan tidak hanya menciptakan kemandirian pangan di tingkat rumah tangga tetapi juga membantu mengurangi ketergantungan pada produk pangan impor.
Direktur Muhammad Taufiq Ratule menyatakan, “Melalui bimbingan teknis ini, masyarakat dapat memaksimalkan potensi pekarangan mereka untuk menanam tanaman yang bermanfaat, baik untuk dikonsumsi keluarga maupun dijual sebagai tambahan pendapatan.”