- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Jumat, 1 November 2024 | 08:58 WIB
: Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang/ foto: Humas Kemenperin
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Jumat, 1 November 2024 | 13:52 WIB - Redaktur: Untung S - 188
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) telah melatih dan memfasilitasi penempatan kerja di sektor industri bagi 21.534 orang hingga periode Januari-September 2024. Program Diklat 3 in 1 menjadi andalan untuk meningkatkan serapan tenaga kerja dengan memberikan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri masa kini.
“Pelatihan ini menggunakan kurikulum dan modul yang dirancang sesuai kebutuhan industri untuk memastikan adanya link and match antara lembaga pelatihan dan perusahaan industri, sehingga lulusan yang dihasilkan kompeten dan siap kerja,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Diklat 3 in 1 adalah program pelatihan yang mencakup tiga layanan sekaligus dalam satu paket, yaitu pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja langsung di industri. Sebagai bagian dari program ini, Kemenperin menyelenggarakan pelatihan pada Oktober-November 2024 di Yogyakarta, meliputi sektor digital marketing, tekstil dan produk tekstil, serta furnitur.
“Pelatihan vokasi industri ini membekali pemuda dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan agar dapat berperan sebagai agen pembangunan bangsa, khususnya di bidang digital marketing, tekstil, dan furnitur,” ungkap Saiful Bahri, Kepala Pusdiklat SDM Industri, mewakili Kepala BPSDMI Masrokhan, saat membuka Diklat di Yogyakarta, Selasa (29/10/2024).
Saiful menambahkan bahwa pelatihan untuk ketiga sektor ini dilaksanakan secara serentak oleh Balai Diklat Industri (BDI) di Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, serta Pusdiklat SDM Industri Kemenperin dengan total 236 peserta.
Untuk memastikan lulusan diklat langsung terserap oleh industri, Kemenperin telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan sejumlah perusahaan. Di antaranya adalah PKS antara BDI Yogyakarta dengan PT Komitrando, BDI Surabaya dengan PT Muara Krakatau, dan BDI Denpasar dengan PT Bio Industri Omnipresen serta PT Kayu Loka Malaya.
Pelatihan digital marketing menjadi langkah strategis mengingat jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 175 juta orang, menjadikan negara ini sebagai salah satu pasar terbesar di dunia digital marketing. “Industri furnitur juga memiliki potensi besar untuk pasar global, sementara industri tekstil yang sedang menghadapi tantangan global perlu beradaptasi dan berinovasi agar tetap kompetitif,” tambah Saiful.
Di wilayah Jawa Tengah, pelatihan yang meliputi sektor makanan dan minuman, digital marketing, tekstil, serta furnitur dilaksanakan pada Rabu (30/10/2024) dengan total 330 peserta dari berbagai daerah. Program ini dilakukan serentak oleh BDI Padang, BDI Medan, BDI Surabaya, BDI Denpasar, BDI Makassar, dan BDI Yogyakarta.
“Kami berharap pelatihan ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi peserta dalam meningkatkan kompetensi dan memperoleh sertifikasi,” ujar Saiful.
Sebelumnya, program Diklat 3 in 1 untuk sektor pengelasan juga dimulai di Batam pada Selasa (15/10) dengan 75 peserta. Kemenperin merencanakan pembangunan Balai Diklat Industri (BDI) Batam untuk pelatihan di bidang industri logam, permesinan, aeronautika, teknologi informasi, perkapalan, dan elektronika.
Saat ini, Kemenperin memiliki tujuh BDI yang berlokasi di Medan, Padang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar. Meskipun tersebar di tujuh kota, BDI Kemenperin juga menyelenggarakan pelatihan di berbagai daerah lainnya, menjangkau wilayah dari barat hingga timur Indonesia.