- Oleh Wandi
- Senin, 18 November 2024 | 08:11 WIB
: Foto: Tangkapan Layar Kanal Youtube BPKH/Ismadi Amrin
Jakarta, InfoPublik – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) telah menggelar the 6th International Hajj Fund Forum atau Forum Keuangan Haji Internasional yang bertemakan "Transforming Hajj Management: Financial Optimization and Market Expansion Strategies" di JCC, Jakarta, pada Rabu (30/10/2024).
Acara yang diselenggarakan BPKH berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) itu bertujuan untuk memperkuat pengelolaan dana haji dan memperluas penetrasi produk pendukung haji dan umrah asal Indonesia di pasar Arab Saudi.
Kepala BPKH, Fadlul Imansyah, yang hadir sebagai pembicara utama, mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia dan memiliki peran penting dalam ekosistem pengelolaan keuangan haji global.
"Indonesia, dengan populasi Muslim yang besar, memiliki peluang unik untuk menjadi pusat global bagi ekonomi dan keuangan syariah,” ujar Fadlul.
Untuk mencapai tujuan tersebut, BPKH telah aktif berupaya meningkatkan pengelolaan dana haji melalui berbagai inisiatif, termasuk investasi langsung di Arab Saudi oleh BPKH Limited, anak perusahaan BPKH yang beroperasi di Jeddah. "Tujuan kami adalah memaksimalkan pengembalian dana sambil memastikan dana tersebut digunakan untuk kepentingan jamaah haji Indonesia," jelasnya.
Fadlul menambahkan bahwa dengan memperluas strategi pasar dan memperkenalkan layanan berkualitas tinggi yang disesuaikan, Indonesia dapat secara signifikan meningkatkan pengalaman ibadah haji bagi jamaah.
Senada dengan Fadlul, Asisten Gubernur BI, Dicky Kartikoyono, menyatakan bahwa forum ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi dan berbagi praktik terbaik, membuka jalan bagi sistem manajemen haji yang lebih berkelanjutan dan efektif. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa jamaah memiliki pengalaman yang aman, nyaman, dan kaya secara spiritual.
Acara ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan kunci, termasuk penyedia layanan keuangan, penyelenggara haji, otoritas pemerintah, serta organisasi internasional.
Konferensi terbagi dalam dua sesi panel yang masing-masing fokus pada dua topik utama. Pada sesi pertama, panel mengangkat tema "Optimalisasi Dana Haji: Strategi Manajemen dan Mitigasi Risiko." Diskusi dihadiri oleh narasumber seperti Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan, Parjiono, serta Direktur dan Perwakilan Residen IsDB Regional Hub Indonesia, Datuk Amer Bukvic, dan Anggota BPKH, Arief Mufraini. Sesi ini dimoderatori oleh Direktur Departemen Pengelolaan Devisa BI, Giri Koorniaharta.
Di sesi kedua, panel bertema "Penetrasi Pasar Strategis: Pengembangan Produk Pendukung Haji dan Umrah di Arab Saudi." Sesi itu mengeksplorasi peluang kolaborasi dan strategi penetrasi pasar untuk produk-produk pendukung haji dan umrah dari Indonesia. Narasumber yang hadir antara lain Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dudi Dermawan, dan CEO Lembaga Tabung Haji Malaysia, Syed Hamadah Syed Othman, yang dimoderatori oleh Sekretaris Badan BPKH, Ahmad Zaky.
Anggota Dewan Pengawas, Dawud Arif Khan, dalam pidato penutup acara menyampaikan bahwa diskusi mendalam mengenai optimalisasi keuangan dan perluasan pasar dalam konferensi ini telah menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis. "Kolaborasi yang erat antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha menjadi kunci untuk mewujudkan visi ini," kata Dawud.
Ia menambahkan, ke depan, perlu terus berupaya meningkatkan kualitas layanan haji, mengembangkan produk-produk yang inovatif, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
Forum Keuangan Haji Internasional diharapkan bisa menjadi katalisator inovasi dan pertumbuhan dalam industri keuangan Islam. Melalui kerja sama dengan semua pihak, BPKH optimistis dapat menciptakan ekosistem keuangan Islam yang dinamis dan berkelanjutan yang menguntungkan semua pihak.