- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 19 November 2024 | 16:30 WIB
: Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah/ foto: Humas BSN
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Minggu, 20 Oktober 2024 | 07:19 WIB - Redaktur: Untung S - 340
Jakarta, InfoPublik - Badan Standardisasi Nasional (BSN) bekerja sama dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendorong masyarakat Indonesia untuk memilih produk-produk yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Dorongan ini semakin mendesak mengingat adanya kasus produk makanan impor yang tidak memenuhi standar keamanan, yang telah meresahkan masyarakat, terutama terkait kesehatan anak-anak. Baru-baru ini, camilan impor dari China menyebabkan keracunan pada sejumlah siswa di Sukabumi, yang mengalami pusing, mual, dan muntah setelah mengonsumsinya. Kasus serupa menunjukkan bahwa produk-produk yang tidak berstandar dapat mengancam kesehatan masyarakat.
Kejadian tersebut menegaskan pentingnya kesadaran konsumen untuk memilih produk yang telah terstandarisasi, seperti SNI. Dengan memilih produk ber-SNI, konsumen dapat memastikan keamanan, kualitas, dan kesehatan produk yang mereka konsumsi, sekaligus mendukung perlindungan konsumen dan peningkatan daya saing industri dalam negeri.
Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Zakiyah, menekankan bahwa SNI merupakan satu-satunya tanda mutu di Indonesia yang dapat menjadi acuan bagi masyarakat untuk memastikan keamanan dan kualitas produk.
“Edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada konsumen agar lebih selektif dalam memilih produk ber-SNI, sehingga terlindungi dari barang-barang yang tidak berkualitas,” ujar Zakiyah dalam siaran pers BSN pada Sabtu (19/10/2024).
Sebelumnya, Plt Ketua YLKI, Indah Suksmaningsih, juga menekankan pentingnya SNI sebagai upaya negara dalam melindungi masyarakat saat acara Edukasi SNI kepada Komunitas Konsumen pada Kamis (17/10/2024) di Kantor BSN, Jakarta.
“Dapat disimpulkan, dua keistimewaan SNI adalah untuk menyelesaikan persengketaan antara produsen dan konsumen, dengan standar sebagai rujukannya, sekaligus SNI sebagai bukti kehadiran negara untuk melindungi masyarakatnya,” katanya.
Kegiatan yang merupakan kerja sama antara BSN dan YLKI ini menyimpulkan bahwa edukasi mengenai SNI adalah langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih produk berstandar.
Acara ini dihadiri oleh berbagai organisasi perempuan dan komunitas, termasuk Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Jakarta, Organisasi Aisyiyah, Kelompok Senam Wanita, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kranji, LSM Wanita Al-Irsyad, Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS), Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), dan Organisasi Perempuan Minang. Kegiatan ini semakin menarik dengan adanya edugames “Detektif SNI”, menjadikannya lebih interaktif dan menyenangkan, serta diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada peserta.