- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Selasa, 26 November 2024 | 22:26 WIB
: Wajah baru program layanan Buy The Service (BTS) di Kota Palembang. Foto : Kemenhub
Oleh Dian Thenniarti, Kamis, 17 Oktober 2024 | 07:53 WIB - Redaktur: Untung S - 216
Jakarta, InfoPublik - Dalam upaya meningkatkan pelayanan transportasi publik dan mengurangi kemacetan di wilayah perkotaan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi meluncurkan program layanan Buy The Service (BTS) dengan wajah baru di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Program BTS terbaru ini merupakan respon Kemenhub terhadap kebutuhan transportasi di Palembang, terutama terkait kondisi lebar jalan dan manuver kendaraan. Salah satu inovasi utama adalah penggunaan armada Micro Bus pada koridor 1: Terminal Alang-Alang Lebar - Halte Integrasi Bawah Ampera. Langkah ini diharapkan mampu memberikan solusi atas permasalahan kemacetan, kecelakaan lalu lintas, dan polusi udara di kota tersebut.
Sekretaris Ditjen Perhubungan Darat, Tatan Rustandi, yang mewakili Dirjen Perhubungan Darat dalam acara peluncuran, menyampaikan bahwa modernisasi ini adalah bagian dari komitmen Kemenhub untuk memperbaiki layanan angkutan umum di kota-kota besar.
“Transmusi versi micro bus ini merupakan jawaban atas tantangan lalu lintas yang padat dan tingkat polusi yang tinggi di Kota Palembang. Kami mendorong modernisasi angkutan umum agar lebih aman, nyaman, dan ramah lingkungan,” ujar Tatan pada Rabu (16/10/2024).
Langkah ini, lanjut Tatan, sejalan dengan Pasal 158 Undang-Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, di mana pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menyediakan layanan angkutan massal yang layak bagi masyarakat.
Irly Saritini, Kasubdit Angkutan Orang Antar Kota, menambahkan bahwa saat ini layanan BTS di Kota Palembang mencakup lima koridor utama, yaitu:
Dengan total 49 unit armada (termasuk 5 unit cadangan), layanan ini beroperasi selama 16 jam sehari, mulai dari pukul 05.00 hingga 21.00 WIB. Untuk koridor 1, sebanyak 13 unit armada Micro Bus akan mulai beroperasi penuh pada 1 November 2024.
Ditjen Hubdat berharap inovasi ini mampu memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan mobilitas masyarakat dan kualitas layanan BTS di Palembang. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendorong pemerintah daerah untuk terus menyelenggarakan layanan angkutan umum yang modern, aman, nyaman, dan terjangkau.
“Kami berkomitmen mengubah paradigma angkutan umum perkotaan. Kini, vell-services and effective menjadi kunci, di mana angkutan tetap beroperasi sesuai jadwal, baik ada maupun tidak ada penumpang, dengan standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan,” tutupnya.