- Oleh MC KAB MERAUKE
- Sabtu, 30 November 2024 | 01:12 WIB
: Foto: Humas Kementan
Jakarta, InfoPublik – Rektor Universitas Musamus Merauke, Beatus Tambaip, menyatakan dukungannya terhadap upaya pemerintah dalam melaksanakan program cetak sawah sebagai program prioritas nasional. Menurutnya, cetak sawah merupakan program masa depan bangsa yang berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar.
"Dari segi kepentingan, program cetak sawah ini baik untuk kemajuan daerah dan pemenuhan pangan nasional," ujar Beatus dalam siaran pers yang diterima pada Selasa (15/10/2024).
Meski demikian, Beatus mengaku belum mengetahui secara detail mengenai proses pembebasan lahan yang dilakukan. Dia berharap proses tersebut menjadi perhatian serius pemerintah, mengingat pembebasan lahan sangat erat kaitannya dengan kepemilikan ulayat adat.
"Untuk mencetak lahan sawah baru, semua pihak perlu mengetahui secara detail terkait lokasi lahannya dan proses pembahasan lahannya. Ini penting karena masalah lahan berkaitan dengan kepemilikan ulayat adat. Selain itu, keterlibatan masyarakat, terutama orang asli Papua (OAP), dalam pengelolaan sawah harus memiliki unsur ganti rugi," tambahnya.
Beatus menambahkan, untuk lahan yang sudah ada, sebaiknya dioptimalkan, antara lain dengan menata ulang sistem irigasi agar produktivitas lahan padi meningkat. "Artinya, petani yang selama ini menggarap sawah harus mendapatkan dukungan dari pemerintah," katanya.
Dia menjelaskan bahwa wilayah Merauke telah lama diproyeksikan sebagai daerah lumbung pangan Indonesia, terutama karena hamparan lahan yang sangat luas. "Cetak sawah ini memiliki kepentingan baik untuk masyarakat dan pembangunan berkelanjutan. Untuk 40 ribu hektare, yaitu optimasi lahan rawa, kami terlibat langsung bersama jajaran TNI dalam pengerjaan drainase yang ada di sana," jelasnya.
Terpisah, Uskup Agung Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, juga menyampaikan dukungannya. Dia menilai cetak sawah sebagai proyek kemanusiaan bagi masyarakat Papua, yang memiliki tanah subur namun belum dikelola secara baik.
"Pertanian adalah sektor yang berkaitan erat dengan kebutuhan pokok sehari-hari, yaitu makanan. Apa yang dicanangkan pemerintah melalui cetak sawah sejalan dengan hukum agama yang dianut masyarakat Papua," ungkapnya.
"Saya dukung program ini 100 persen karena tujuannya memanusiakan orang melalui pertanian. Gereja-gereja juga memiliki tujuan yang sama, yaitu memanusiakan orang tanpa membedakan," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana melaksanakan proyek cetak sawah seluas 1 juta hektare di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Program itu diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Selain cetak sawah, pemerintah juga tengah melakukan program optimalisasi lahan rawa untuk meningkatkan produksi pertanian.
Hingga September 2024, realisasi program tersebut telah mencapai 95 persen dari target penggarapan 40 ribu hektare lahan yang terletak di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Dari jumlah tersebut, 30 ribu hektare di antaranya sedang dalam masa pertanaman.