: Foto: Humas OJK
Oleh Isma, Minggu, 13 Oktober 2024 | 10:05 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 86
Jakarta, InfoPublik - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan dan penguatan industri Inovasi Keuangan Digital guna menciptakan ekosistem keuangan digital yang inklusif, berkelanjutan serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Demikian disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital (IAKD) Hasan Fawzi dalam sambutannya pada acara Digital Financial Innovation (Digination) Day 2024 dengan tema “Digital Transformation 5.0 Peran Financial Technologi dan Blockchain dalam Mentransformasi Layanan Jasa Keuangan dan Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat” yang dilaksanakan di Kantor OJK Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, Palembang, Jumat (11/10/2024).
Hasan menyampaikan bahwa perkembangan teknologi telah menghadirkan berbagai perubahan signifikan, terutama di bidang keuangan. Pada saat ini telah memasuki Digital Transformation 5.0, yang tidak hanya berfokus pada adopsi teknologi canggih tetapi juga menempatkan kecerdasan manusia dan nilai sosial sebagai pusat dari inovasi teknologi.
“Transformasi digital ini diharapkan mampu menjawab tantangan dalam meningkatkan inklusi keuangan dengan menghubungkan inovasi teknologi dengan kebutuhan nyata masyarakat dan membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi semua lapisan,” kata Hasan Fawzi.
Dalam menjawab tantangan tersebut, OJK mengambil langkah proaktif dengan mengeluarkan berbagai kebijakan dan regulasi terkait dengan pengembangan dan penguatan industri IAKD di tengah pesatnya transformasi digital, di antaranya dengan menerbitkan POJK Nomor 3 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan dan menerbitkan Roadmap Pengembangan & Penguatan IAKD 2024- 2028. Roadmap ini bertujuan untuk meletakkan dasar atas rencana kerja strategis yang akan dilakukan oleh OJK dalam mengembangkan dan memperkuat sektor IAKD.
Lebih lanjut Hasan menyampaikan konsep Penta Helix Innovation Hub yaitu pentingnya kolaborasi antara lima elemen utama dalam pengembangan inovasi, yaitu akademisi, pemerintah, pelaku industri, masyarakat, dan media. Setiap elemen memiliki peran penting dalam menciptakan inovasi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kolaborasi lintas sektor ini akan memungkinkan terjadinya sinergi yang lebih baik dalam pengembangan teknologi keuangan, di mana pemerintah menyediakan regulasi yang mendukung inovasi, akademisi berperan dalam riset dan pengembangan teknologi, industri menerapkan teknologi tersebut ke dalam layanan keuangan yang nyata, masyarakat sebagai pengguna layanan ikut aktif berpartisipasi dalam pengembangan, dan media membantu menyebarluaskan informasi serta edukasi,” kata Hasan.
Acara Digination Day 2024 merupakan wujud nyata dari upaya kolaboratif OJK dengan stakeholder untuk bersama-sama membangun Industri Jasa Keuangan yang lebih kuat dan siap menghadapi tantangan teknologi masa depan.
Sumsel Digination Day 2024 merupakan bagian dari pelaksanaan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2024. Rangkaian kegiatan berupa Exhibition and Career Day, Seminar ITSK, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto, Robotics Performance, Leader’s Inspiring Talk dan Youth Competition.
Kegiatan ini turut dihadiri Pj Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Ricky Perdana, Kepala OJK Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Arifin Susanto, Pejabat OJK di lingkungan Kantor Pusat dan Kantor OJK di daerah Sumatera Selatan, Pimpinan Lembaga/Instansi Pemerintah di Sumatera Selatan dan Perwakilan Penyelenggaran Asosiasi di Industri Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto.
Pj Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada OJK dan berharap OJK dapat terus berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah untuk mendukung program pembangunan khususnya dalam Bidang Keuangan.
“Semoga kegiatan ini dapat mempererat rasa persatuan dan kerjasama antara kita untuk kemajuan di Sumatera Selatan dan semoga OJK ke depan akan selalu kreatif dan inovatif dalam mendukung program pembangunan khususnya dalam bidang digital financial,” kata Elen.
Catatan OJK, masifnya percepatan transformasi digital tidak terlepas dari perkembangan Financial Technology atau fintech yang selama ini menjadi jembatan bagi masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan keuangan konvensional.
Berdasarkan data dari AFTECH dan AFSI, jumlah fintech di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang progresif dan saat ini tercatat lebih dari 382 perusahaan fintech yang terdaftar sebagai anggota pada kedua asosiasi tersebut. Sedangkan nilai transaksi perdagangan digital pada tahun 2023 diperkirakan mencapai lebih dari Rp500 triliun.