ACFTA 3.0: Perjanjian Baru ASEAN-Tiongkok untuk Perkuat Kerja Sama Ekonomi

: Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-44 dan Ke-45 ASEAN digelar di National Convention Centre (NCC), Vientiane, Republik Demokratik Rakyat Laos pada tanggal 9-11 Oktober 2024/ foto: Sekretariat Negara RI


Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Jumat, 11 Oktober 2024 | 11:22 WIB - Redaktur: Untung S - 331


Jakarta, InfoPublik – Rangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-44 dan ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, membuka babak baru bagi kawasan perdagangan bebas antara ASEAN dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Pertemuan ini berlangsung pada 9-11 Oktober 2024 di National Convention Centre (NCC) Vientiane, Laos, dan terdiri dari 16 pertemuan yang melibatkan sembilan negara mitra ASEAN serta Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa. Wakil Presiden Ma’ruf Amin memimpin Delegasi RI dalam pertemuan ini.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan KTT, para pemimpin negara ASEAN mengeluarkan Deklarasi Bersama untuk Penyelesaian Substansial Perundingan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) 3.0 saat Pertemuan KTT ASEAN–RRT ke-27. Pertemuan ini dipimpin oleh Perdana Menteri Laos, Sonexay Siphandone, sebagai Ketua ASEAN, dan Perdana Menteri Dewan Negara RRT, Li Qiang, sebagai Ketua Delegasi Tiongkok.

“Saya mengapresiasi selesainya negosiasi peningkatan perjanjian perdagangan ASEAN-RRT 3.0 yang akan memperkuat kerja sama kita di bidang ekonomi hijau, ekonomi digital, rantai pasok, dan dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Saya juga mendukung penguatan kemitraan inklusif dan keberlanjutan yang tercakup dalam persetujuan ini. ACFTA 3.0 diharapkan mampu membuka pasar yang lebih luas untuk perdagangan serta investasi antara ASEAN dan RRT, serta menjadi landasan penting untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang,” kata Wapres Ma’ruf Amin, dalam siaran pers Kemendag yang diterima Jumat (11/10/2024).

Selain itu, di sela-sela pertemuan KTT, diselenggarakan ASEAN Business & Investment Summit (ABIS) 2024 oleh ASEAN Business Advisory Council (ABAC) pada 8-11 Oktober 2024, dengan tema “ASEAN: Enhancing Economic Connectivity and Resilience.”

Direktur Perundingan ASEAN Kementerian Perdagangan RI, Dina Kurniasari, hadir dalam KTT tersebut sebagai pemimpin Delegasi RI dari Kemendag RI. Menanggapi pelaksanaan ASEAN Business & Investment Summit, Dina menekankan pentingnya digitalisasi bagi pelaku usaha, terutama UMKM.

“Digitalisasi bagi UMKM sangat diutamakan untuk meningkatkan produktivitas, memfasilitasi perdagangan, memperluas inklusi keuangan, serta mempercepat transformasi digital di lingkup ASEAN. Hal ini penting untuk mendorong konektivitas perdagangan digital dan keuangan, pembayaran digital, serta keterlibatan UMKM di pasar global,” jelas Dina.

Pada akhir rangkaian KTT, para pemimpin ASEAN dan mitra menyaksikan serah terima tongkat Keketuaan ASEAN ke-45 tahun 2025 dari Perdana Menteri Laos, Sonexay Siphandone, kepada Perdana Menteri Malaysia, Dato’ Seri Anwar Ibrahim.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 24 Desember 2024 | 23:00 WIB
Penurunan Harga Tiket Pesawat Jadi Stimulus Ekonomi selama Nataru 2024/2025
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 16 Desember 2024 | 17:35 WIB
Sambut Nataru, BINA Diskon Siap Dongkrak Daya Beli Masyarakat
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Senin, 16 Desember 2024 | 13:15 WIB
Kemenperin Perkenalkan Guru Besar Baru untuk Perkuat Pendidikan Vokasi dan Industri
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Jumat, 13 Desember 2024 | 22:31 WIB
Industri Ceramic Tableware dan Glassware Nasional makin Pikat Pasar Global
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 11 Desember 2024 | 06:28 WIB
Kemenperin Konsisten Sinergi Bersama Semua Pihak untuk Kembangkan IKM di Indonesia
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Selasa, 10 Desember 2024 | 07:44 WIB
Pj Gubernur Jakarta Apresiasi Meningkatnya Penggunaan Produk Dalam Negeri
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Minggu, 1 Desember 2024 | 11:01 WIB
Pertamina Dukung UMKM dan Pariwisata Indonesia di Ajang Internasional di Utrecht Belanda