- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 26 November 2024 | 17:15 WIB
: pameran modest fashion Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 pada Rabu (9/10/2024) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang, Banten/ foto: Humas Kemendag
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Kamis, 10 Oktober 2024 | 10:33 WIB - Redaktur: Untung S - 364
Jakarta, InfoPublik – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan merasa bangga setelah modest fashion melalui Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 berhasil menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional. Selain peningkatan ekspor, kontribusi industri busana muslim juga menaikkan jumlah tenaga kerja. Keberhasilan ini sejalan dengan target pemerintah untuk menjadi pusat busana muslim dunia.
Hal itu Mendag Zulkifli Hasan sampaikan dalam pembukaan pameran modest fashion Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 pada Rabu (9/10/2024) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Kabupaten Tangerang, Banten.
Pameran dan peragaan busana modest fashion bertaraf internasional JMFW digelar berbarengan dengan pameran dagang internasional Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 pada 9–12 Oktober 2024.
Ajang itu diselenggarakan sebagai upaya meningkatkan promosi dan penguatan kapasitas modest fashion Indonesia di kancah internasional. Gelaran ini juga merupakan bentuk komitmen Kemendag untuk terus mendorong peningkatan ekspor dan peluasan akses pasar ekspor untuk produk-produk unggulan Indonesia.
“JMFW sebagai ajang internasional tidak hanya menampilkan karya-karya desainer Indonesia, tapi juga menjadi momen strategis memperkuat peran Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia,” ujar Zulkifli Hasan saat meluncurkan JMFW 2025.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, sebagai salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional, industri modest fashion akan terus ditingkatkan dan akan mengambil peran yang lebih besar. “Dengan potensi besar ini, Indonesia siap mengambil peran lebih besar di pasar modest fashion dunia,” ujarnya.
Dalam peluncuran JMFW 2025, Mendag Zulkifli Hasan didampingi Sekretaris Jenderal Kemendag, Budi Santoso dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Mardyana Listyowati. Turut hadir perwakilan sejumlah kementerian, lembaga, dan asosiasi. Hadir pula perwakilan dari negara sahabat seperti Bahrain, Pakistan, dan Persatuan Emirat Arab.
Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023, Indonesia menempati peringkat ke-3 dari 81 negara dengan ekonomi Islam terbesar di dunia. Indonesia juga memiliki populasi muslim terbesar di dunia yang didukung kekayaan budaya serta pekerja muda yang jumlahnya besar. Kelebihan Indonesia ini merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk dapat mendominasi industri halal global.
Mendag Zulkifli Hasan memaparkan, sebagai bagian dari produk halal, modest fashion Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Potensi pasar modest fashion global diperkirakan mencapai USD 375 miliar pada 2025. Hal ini membuat Indonesia memiliki peluang besar untuk memperluas jangkauan pasarnya ke luar negeri dan mengokohkan posisi sebagai pemain utama di bidang modest fashion.
“Catatan ini menunjukkan besarnya peluang Indonesia untuk memperluas penetrasi pasar. Khususnya, ke negara-negara dengan komunitas muslim yang besar seperti Malaysia, Pakistan, Persatuan Emirat Arab, dan negara-negara Eropa,” imbuh Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan juga menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk mengatasi tantangan global di bidang modest fashion. Tantangan global yang dimaksud, di antaranya adalah inovasi desain, kualitas produk, perluasan pasar, serta isu keberlanjutan. Dengan sinergi yang baik, Mendag Zulkifli Hasan berharap akan tercipta inovasi desain yang menarik serta sesuai dengan tren pasar dan kebutuhan konsumen.
"Kami berkomitmen untuk terus memberikan dukungan bagi pelaku industri modest fashion melalui program-program peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pembukaan akses pasar, serta kemudahan dalam proses ekspor. Kolaborasi ini sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan dalam mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia," tegas Zulkifli Hasan.
Rangkaian acara JMFW 2025 mencakup sejumlah kegiatan, di antaranya pagelaran busana, penjajakan bisnis (business matching), kompetisi desain tekstil, dan pameran dagang yang melibatkan lebih dari 200 jenama dan menampilkan 1000 koleksi. Mendag Zulkifli Hasan memperkirakan, JMFW 2025 akan dikunjungi lebih dari 20.000 orang, termasuk buyer baik dalam dan luar negeri.
JMFW 2025 mengangkat tema “Mark Ink”, yang mewakili kesuksesan Indonesia dalam mengukuhkan diri sebagai salah satu negara berpengaruh dalam industri modest fashion dunia. Salah satu faktor yang membedakan produk modest fashion Indonesia di pasar global adalah inovasi dan kreativitas dalam memadukan kekayaan budaya lokal.
JMFW 2025 terselenggara melalui sinergi dengan berbagai pihak. Pihak-pihak tersebut, yaitu kementerian, lembaga, dan asosiasi, terdapat kolaborasi Kemendag dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Bank Indonesia; Kamar Dagang dan Industri Indonesia; Asosiasi Pertekstilan Indonesia; Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia; Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika; Indonesian Fashion Chamber; Islamic Fashion Institute; dan Institut Kesenian Jakarta.
JMFW 2025 juga terselenggara atas kontribusi dari para sponsor, yaitu Wardah, Bank Syariah Indonesia, Toyota, Shop Tokopedia, UBS Gold, Avoskin, Viva Cosmetics, Century Textile Industry, Se’Indonesia, You C 1.000, Amidis Indonesia, dan Grab Indonesia. Selain itu, JMFW 2025 juga bekerja sama dengan komunitas Hijabersmom Community, Hijabers Community, Kreasi Mode Internasional, dan Rahasia Gadis