- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 12 November 2024 | 11:27 WIB
: Sinergitas PT MRT Jakarta (Perseroda) dengan PT Bank DKI / foto: humas Jakarta
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Rabu, 9 Oktober 2024 | 10:30 WIB - Redaktur: Untung S - 288
Jakarta, InfoPublik - PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Bank DKI resmi menjalin kemitraan melalui hak penamaan (naming rights) pada Stasiun Bundaran HI Bank DKI, sebagai upaya bersama untuk meningkatkan layanan transportasi bagi warga Jakarta. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menyambut baik sinergi antara kedua BUMD tersebut yang diharapkan dapat mengembangkan ekosistem transportasi publik yang lebih berkelanjutan di Ibu Kota.
“Saya mengapresiasi sinergi antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Bank DKI melalui hak penamaan stasiun ini. Mari kita terus memperkuat kerja sama BUMD untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi seluruh warga Jakarta,” ujar Pj Gubernur Heru dalam keterangan di Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyatakan bahwa peresmian ini menjadi bukti nyata kolaborasi BUMD dalam menghadirkan fasilitas publik yang lebih baik. Ia menyebutkan, sejak beroperasi pada tahun 2019 hingga 2024, MRT Jakarta telah melayani lebih dari 100 juta penumpang, menjadikan Stasiun Bundaran HI sebagai salah satu titik transit yang paling ramai.
"Apresiasi kepada PT MRT Jakarta (Perseroda) atas inovasinya dalam mengembangkan pendapatan non-farebox melalui penerapan hak penamaan stasiun. Stasiun Bundaran HI Bank DKI ini merupakan contoh implementasi hak penamaan yang sukses di sektor transportasi publik," ungkap Syafrin.
Ia juga memberikan penghargaan kepada PT Bank DKI, sektor swasta, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam hak penamaan di berbagai stasiun MRT. Syafrin mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat sinergi guna meningkatkan kualitas layanan dan mendukung transformasi Jakarta sebagai kota global di masa depan.
Direktur PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat, menyampaikan bahwa saat ini terdapat delapan stasiun MRT Jakarta yang telah bermitra dalam aspek hak penamaan. "Stasiun Bundaran HI Bank DKI menjadi stasiun kesembilan di fase 1 ini yang bermitra dalam hal hak penamaan. Ini merupakan bagian dari sinergi antara BUMD DKI Jakarta. Ke depannya, kami membuka peluang lebih luas untuk kerja sama dengan berbagai pihak dalam pengembangan hak penamaan stasiun sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan nontiket,” jelas Tuhiyat.
Ia menambahkan bahwa PT MRT Jakarta akan terus mendorong kolaborasi untuk memajukan sistem transportasi publik di Jakarta. “Kemitraan antara MRT Jakarta dan Bank DKI ini menunjukkan komitmen kami dalam membangun Jakarta sebagai pusat ekonomi dan bisnis nasional. Kami berharap ada lebih banyak kerja sama dan inovasi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan pengalaman penumpang MRT Jakarta,” tuturnya.
Direktur Utama PT Bank DKI, Agus H. Widodo, menjelaskan bahwa kemitraan hak penamaan ini direncanakan berlangsung hingga 2027. “Kemitraan ini bukan sekadar hak penamaan stasiun, tetapi juga memperkuat sinergi Bank DKI dalam pengembangan sistem pembayaran digital yang lebih modern, seperti JakCard dan MartiPay, untuk kemudahan aksesibilitas serta layanan perbankan yang relevan dengan kebutuhan mobilitas warga Jakarta,” terang Agus.
Penamaan Stasiun Bundaran HI Bank DKI ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi antara PT Bank DKI dan PT MRT Jakarta (Perseroda) yang sebelumnya telah terjalin melalui peluncuran MartiPay. MartiPay menjadi salah satu opsi pembayaran nontunai di MRT Jakarta melalui kerja sama co-branding antara produk digital Bank DKI, JakOne Pay, dengan MartiPay.
Kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung pengembangan transportasi publik yang inklusif dan modern, serta mendorong transformasi digital di sektor perbankan dan transportasi di Jakarta.