- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Rabu, 9 Oktober 2024 | 10:30 WIB
: Uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa SDN Manggarai 03 dan SMPN 03 Jakarta, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, pada Senin (9/9/2024)/ foto: Humas Jakarta
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Senin, 9 September 2024 | 13:25 WIB - Redaktur: Untung S - 218
Jakarta, InfoPublik – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, berharap program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa menghadirkan jenis dan porsi makanan yang bervariasi sesuai kebutuhan jenjang pendidikan. Harapan ini disampaikan saat meninjau uji coba MBG di SDN Manggarai 03 dan SMPN 03, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, pada Senin (9/9/2024).
Pada uji coba makan bergizi yang kelima ini, Pj Gubernur Heru didampingi oleh Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) DKI Jakarta, Mirdiyanti, Plt Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati, Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Budi Awaluddin, serta sejumlah pejabat lainnya.
"Sebanyak 1.500 paket makanan disediakan oleh dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI, yaitu PT Bank DKI dan Perumda Dharma Jaya," ungkap Heru, dikutip dari siaran pers Pemprov DKI Jakarta, Senin (9/9/2024).
Dalam uji coba kali ini, ada dua jenis menu yang disajikan. PT Bank DKI menyediakan 500 paket berupa nasi uduk komplit dengan semur, telur, orek tempe, pisang, dan air mineral. Sementara, Perumda Dharma Jaya menyajikan 1.000 paket berupa nasi putih, beef teriyaki, salad sayur, buah, dan air mineral. Setiap paket makanan memiliki kandungan kalori antara 450-500 kilokalori dan menggunakan kemasan food grade yang aman.
Heru juga mengapresiasi kontribusi PT Bank DKI dan Perumda Dharma Jaya. “Terima kasih kepada Bank DKI dan Perumda Dharma Jaya yang telah mendukung program MBG. Kami berharap semakin banyak siswa yang dapat menikmati program ini,” ujar Heru.
Setelah meninjau langsung di lapangan, Heru menekankan pentingnya penyesuaian porsi dan jenis makanan sesuai jenjang pendidikan, seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Kami sudah satu bulan penuh mengadakan uji coba makan gratis untuk SD dan SMP. Hasilnya menunjukkan siswa menikmati dan menghabiskan makanan mereka. Namun, kami perlu memastikan bahwa menu yang disediakan benar-benar disukai oleh anak-anak, terutama untuk siswa kelas 1 dan 2 SD serta TK. Mereka harus menghabiskan makanannya agar asupan gizi tidak terbuang percuma,” jelas Heru.
Pemprov DKI Jakarta bersama Perumda Dharma Jaya juga terus mencari pola yang tepat untuk program MBG, termasuk uji coba di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang akan dimulai pekan depan. Uji coba serentak untuk seluruh SD di Jakarta juga sedang dalam tahap persiapan.
“Kami sedang mencari pola agar pelaksanaan program ini bisa berjalan lancar dan makanan yang disajikan tetap terjaga kualitas gizinya hingga sampai ke siswa,” tambah Heru.
Dirut Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman, menyatakan bahwa perusahaannya telah menyumbangkan 1.000 paket makanan dalam program MBG melalui kontribusi Corporate Social Responsibility (CSR). "Dharma Jaya menyambut baik program ini dan berharap dapat terus berkontribusi untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat Jakarta," ujar Raditya.
Pemilihan menu makanan dalam program ini didiskusikan bersama Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP), serta Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Menu yang disajikan harus memenuhi standar gizi, disukai anak-anak, dan memiliki harga yang terjangkau.
Ira, salah satu orang tua siswa SMP Manggarai 03, berharap program MBG dapat diadakan secara rutin. “Kami berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan setidaknya seminggu sekali agar kebutuhan gizi anak-anak dapat terpenuhi dan mereka semakin semangat belajar,” harapnya.