- Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
- Selasa, 26 November 2024 | 01:32 WIB
: Foto: Humas Kementan
Jakarta, InfoPublik – Kebutuhan pupuk untuk musim tanam Oktober-Maret (Okmar) di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, dipastikan mencukupi. Pada tahun 2024, alokasi pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian di Pangkep mencapai 13.376 ton, yang terdiri dari pupuk urea 5.154 ton dan NPK 7.222 ton.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Andi Nur Alam Syah, menegaskan bahwa kebutuhan pupuk petani terus meningkat seiring dengan upaya pemerintah untuk mencapai target swasembada pangan.
“Kami akan melakukan skala prioritas dalam pemenuhan kebutuhan pupuk masyarakat. Distribusi pupuk subsidi akan diprioritaskan di sentra-sentra produksi padi,” ujar Andi dalam siaran pers pada Selasa (8/10/2024).
Andi menjelaskan, jika terjadi kekurangan alokasi pupuk bersubsidi di suatu wilayah, baik di tingkat kecamatan atau kabupaten/kota, maka pemerintah akan membuka peluang untuk pengajuan tambahan alokasi.
"Jika ada kekurangan alokasi di satu wilayah kecamatan, upaya optimalisasi melalui realokasi antar kecamatan akan dilakukan oleh Kepala Dinas Kabupaten/Kota," jelas Andi.
Apabila realokasi tidak mencukupi, Satuan Kerja Kabupaten/Kota dapat mengajukan permintaan tambahan alokasi kepada Satuan Kerja Provinsi, dan jika diperlukan, Satuan Kerja Provinsi dapat meneruskan permintaan tersebut ke Direktur Jenderal PSP.
Untuk mencegah kelangkaan, produsen pupuk telah menyiapkan stok yang cukup untuk kebutuhan satu bulan ke depan, khususnya untuk menghadapi lonjakan permintaan selama musim tanam. Jenis pupuk yang disalurkan meliputi Urea, SP36, NPK, ZA, dan pupuk organik. Pengawasan terhadap pupuk dan pestisida juga dilakukan agar tepat sasaran dan diterima langsung oleh petani yang berhak.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, sebelumnya menyatakan bahwa pihaknya bersama PT Pupuk Indonesia, sebagai pemegang hak produksi dan distribusi pupuk bersubsidi, melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi pupuk bersubsidi.
"Pupuk bersubsidi hanya diperuntukkan bagi petani yang tergabung dalam kelompok tani. Sistem yang diperbaiki ini akan memudahkan akses petani terhadap pupuk bersubsidi dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka," ujar Mentan Andi Amran.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangkep, Andi Sadda, menjelaskan bahwa kebutuhan untuk musim tanam Okmar mencakup pupuk urea 2.796 ton dan NPK 4.471 ton, dengan rencana tanam seluas sekitar 16.848 hektare.
"Untuk musim tanam Okmar, alokasi pupuk dipastikan mencukupi sesuai dengan RDKK tahun 2024. Untuk tahun 2025, tercatat ada 26.601 orang dalam RDKK," ungkap Andi Sadda.
Andi Sadda juga menambahkan bahwa akan ada proses evaluasi dan monitoring untuk memastikan apakah alokasi yang diterima sesuai dengan kebutuhan petani di lapangan.
"Petani di Pangkep tidak perlu khawatir mengenai kekurangan pupuk bersubsidi karena pemerintah memastikan pasokan sesuai kebutuhan mereka," tambahnya.
Mekanisme pembelian pupuk bersubsidi di Pangkep menggunakan KTP. Andi Sadda mengimbau agar petani segera menebus pupuk yang dialokasikan untuk musim tanam saat ini.
"Petani yang sudah menyusun RDKK dan terdaftar dalam e-RDKK dapat menebus pupuk bersubsidi di pengecer resmi yang terdaftar," pungkasnya.