- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Kamis, 28 November 2024 | 14:04 WIB
: Kementerian Perdagangan Republik Indonesia/ foto: Kemendag
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Selasa, 1 Oktober 2024 | 13:11 WIB - Redaktur: Untung S - 368
Jakarta, InfoPublik— Duta Besar Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf mengatakan, ekspor produk elektronik rumah tangga Indonesia meningkat ke pasar Mesir. Salah satunya adalah produk lemari pendingin dengan kode sistem harmonisasi (harmonized system/HS) 8418 yang nilai ekspornya mencapai USD5,45 juta pada Januari—Juni 2024. Angka itu meningkat 87,87 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023, yaitu sebesar USD2,9 juta.
Hal itu disampaikan Dubes Lutfi saat menghadiri Forum Bisnis dan Malam Apresiasi Agen dan Distributor Produk Elektronik Indonesia, serta Sosialisasi Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 yang berlangsung di Hall Jaz Makadi Star Resort, Hurghada, Mesir pada Sabtu (28/9/2024). Turut hadir Atase Perdagangan Kedutaan Besar RI (KBRI) Kairo M. Syahran Bhakti S dan pendiri UK Device Manufacturing Mesir sekaligus pemilik merek dagang Black and White Ahmad Ragab Al Kalla.
“Ekspor produk elektronik rumah tangga Indonesia meningkat ke pasar Mesir. Salah satunya adalah produk lemari pendingin dengan nilai ekspor sebesar USD5,45 juta pada Januari—Juni 2024. Angka ini meningkat 87,87 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu senilai USD2,9 juta. Hal tersebut membuktikan kualitas produk-produk Indonesia tidak kalah dengan negara lain meskipun dengan harga yang terjangkau,” ujar Dubes Lutfi dikutip dari siaran pers Kemendag pada Senin (1/10/2024).
Dubes Lutfi menerangkan, selain lemari pendingin, produk elektronik rumah tangga Indonesia di pasar Mesir meliputi oven, mesin pembuat kopi dan teh, serta alat pengolah makanan. Tidak hanya itu, terdapat dispenser air, pemanggang roti, penyedot debu, blender, mikser, dan setrika asal Indonesia di pasar Mesir.
Lebih lanjut, Dubes Lutfi mengungkapkan, pemerintah Indonesia menaruh perhatian besar terkait masih tingginya bea masuk barang elektronik rumah tangga ke Mesir yang mencapai 60 persen. Hal ini merupakan salah satu pembahasan utama dalam sidang pertama Komite Perdagangan Bersama (Joint Trade Committee/JTC) RI--Mesir pada 31 Juli 2024 lalu. Kedua negara mengharapkan agar pembahasan pengurangan tarif melalui skema perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) segera terlaksana.
Dubes Lutfi juga mengapresiasi kerja sama dagang yang sudah terjalin antara Indonesia dengan UK Device Manufacturing Mesir. UK Device Manufacturing Mesir merupakan salah satu perusahaan penerima penghargaan Primaduta Award dari pemerintah Indonesia atas kontribusi aktif mereka terhadap peningkatan kualitas produk Indonesia.
“Saya mengapresiasi usaha UK Device Manufacturing Mesir dalam kerja sama dagang untuk meningkatkan kualitas dan mempromosikan aneka ragam produk elektronik Indonesia di pasar Mesir. Kerja sama ini diharapkan dapat terus terjalin dan memberikan dampak positif untuk kedua belah pihak,”ujar Dubes Lutfi.
Sementara itu, pendiri perusahaan UK Device Manufacturing Mesir, Ahmad Ragab Al Kalla menyatakan, kualitas produk elektronik rumah tangga asal Indonesia dapat diandalkan. Selain itu, produk elektronik rumah tangga Indonesia terbukti memenuhi kebutuhan konsumen Mesir.
“Kami mengimpor produk elektronik rumah tangga yang sudah jadi dan yang masih berbentuk komponen dari Indonesia. Para pelanggan dari utara hingga selatan Mesir sangat menggemari produk elektronik rumah tangga Indonesia karena mampu bersaing dengan kualitas produk elektronik merek-merek ternama di dunia,” ujar Ahmad.
Ahmad telah memegang sejumlah keagenan tunggal merek dagang produk elektronik rumah tangga Indonesia untuk pasar Mesir dalam sepuluh tahun terakhir. Keagenan tunggal yang telah dipegang Kalla meliputi Maspion, Polytron, Miyako, dan OK Appliances.
Atase Perdagangan KBRI Kairo M. Syahran Bhakti S menambahkan, Indonesia merupakan negara pengekspor produk lemari pendingin terbesar ketujuh di pasar Mesir pada 2024 ini. Hal ini memberikan peluang yang besar untuk masuknya beragam produk elektronik Indonesia lainnya ke negara piramida tersebut.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, nilai ekspor Indonesia ke Mesir mencapai USD760,1 juta pada Januari—Juli 2024. Sementara itu, nilai impor Indonesia dengan Mesir tercatat sebesar USD111,4 juta pada periode yang sama. Artinya, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan terhadap Mesir senilai USD648,7 juta pada Januari—Juli 2024.