- Oleh Dian Thenniarti
- Kamis, 28 November 2024 | 09:56 WIB
: Menhub Budi Karya Sumadi saat mengunjungi Terminal Leuwipanjang, Bandung/Foto: Kemenhub
Jakarta, InfoPublik – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjadikan Terminal Leuwipanjang di Bandung, Jawa Barat, sebagai model percontohan pengembangan terminal tipe A di Indonesia. Terminal ini memiliki fasilitas lengkap, seperti ruang tunggu nyaman, area komersial, dan panggung pertunjukan, menjadikannya tidak hanya sebagai pusat transportasi, tetapi juga pusat aktivitas masyarakat.
“Ke depan, kami akan terus berupaya meningkatkan konektivitas antar moda transportasi dan mengintegrasikan berbagai layanan publik di terminal,” ujar Menhub saat mengunjungi Terminal Leuwipanjang, Sabtu (28/9/2024).
Dalam keterangan resminya, Minggu (29/9/2024), Menhub Budi menambahkan bahwa tampilan Terminal Leuwipanjang yang bersih dan nyaman, seperti pusat perbelanjaan, merupakan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengubah stigma negatif terhadap terminal bus.
Menhub juga mengapresiasi keberhasilan implementasi sistem digitalisasi di Terminal Leuwipanjang. Fasilitas seperti pembelian tiket online dan integrasi dengan layanan Samsat memudahkan masyarakat dalam melakukan berbagai transaksi dengan lebih efisien.
"Digitalisasi telah mengubah wajah transportasi publik. Masyarakat kini dapat menikmati perjalanan yang lebih nyaman dan praktis. Kami akan terus mendorong pengembangan sistem serupa di terminal-terminal lainnya di seluruh Indonesia,” kata Menhub.
Menhub Apresiasi Masinis Kereta Api Cepat dari Indonesia
Sebelum mengunjungi Terminal Leuwipanjang, Menhub Budi dan rombongan berangkat menggunakan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) dari Stasiun Halim menuju Stasiun Bandung. Kunjungan ini merupakan bagian dari evaluasi terhadap kereta api cepat pertama di Indonesia.
“Saya sangat senang melihat antusiasme masinis Indonesia dalam mengembangkan kemampuan mereka. Ini menunjukkan komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang,” tutur Menhub.
Saat ini, delapan masinis Indonesia sedang menjalani pelatihan dengan pihak Cina untuk mengoperasikan Kereta Api Cepat. Pada 17 Oktober 2024, kedelapan masinis tersebut akan dinyatakan kompeten dan siap mengoperasikan kereta cepat ini.