- Oleh Putri
- Jumat, 22 November 2024 | 22:34 WIB
: Direktur Sarana Transportasi Jalan, Amirulloh pada kegiatan Puncak Pekan Keselamatan Jalan Tahun 2024 di Terminal Tipe A Leuwipanjang, Bandung, Jawa Barat/Foto: Kemenhub
Jakarta, InfoPublik – Dalam upaya meningkatkan keselamatan jalan dan menurunkan angka kecelakaan lalu lintas, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengajak masyarakat untuk menghindari faktor utama penyebab kecelakaan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Sarana Transportasi Jalan, Amirulloh, saat membacakan sambutan pada Puncak Pekan Keselamatan Jalan Tahun 2024 di Terminal Tipe A Leuwipanjang, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/9/2024).
Amirulloh menekankan pentingnya memahami dan menghindari enam faktor utama penyebab kecelakaan: tidak menggunakan helm, tidak menggunakan sabuk pengaman, menggunakan ponsel saat berkendara, mengemudi dalam keadaan mabuk, penggunaan truk untuk angkutan orang, dan berkendara melawan arah.
"Angka kecelakaan lalu lintas nasional pada 2023 masih tinggi, dengan 152.008 kejadian dan 27.895 korban meninggal dunia," jelas Amirulloh dalam keterangan resminya, Minggu (29/9/2024).
Amirulloh mengungkapkan bahwa sepeda motor menjadi penyumbang kecelakaan tertinggi dengan persentase 76 persen, diikuti angkutan barang sebesar 10 persen, dan angkutan orang sebesar delapan persen. Korban kecelakaan terbesar berasal dari kelompok usia produktif, yaitu 15-49 tahun.
Ia menegaskan bahwa tantangan besar masih ada dalam upaya mewujudkan budaya tertib berlalu lintas yang aman. Semua pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat, daerah, BUMN, maupun swasta, harus terus melakukan edukasi dan sosialisasi guna mengurangi angka kecelakaan.
“Saya mengajak semua pihak untuk terus memberikan edukasi keselamatan jalan dan menghindari faktor-faktor utama penyebab kecelakaan,” ujarnya.
Amirulloh juga berharap masyarakat terus memperbarui pengetahuan dan literasi terkait sikap dan perilaku keselamatan di jalan, sehingga semua orang bisa menjadi pahlawan keselamatan jalan sesuai kapasitas masing-masing.
Sebagai informasi, kegiatan Puncak Pekan Keselamatan Jalan tidak hanya dilaksanakan di Jawa Barat, tetapi juga di provinsi Jambi dan Kalimantan Utara.