Kemenko Marves Apresiasi Program Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan di Tasikmalaya

: Kemenko Marves Apresiasi Inisiatif pengembangan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan dan pertanian terpadu hasil kolaborasi antara PT PLN Energi Primer Indonesia dan Kementerian Pertanian, Tasikmalaya, Jum'at, (27/9/2024). Foto. Humas Kemenko Marves RI.


Oleh Fatkhurrohim, Sabtu, 28 September 2024 | 09:13 WIB - Redaktur: Untung S - 413


Tasikmalaya, InfoPublik – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melalui Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan memberikan apresiasi atas inisiatif pengembangan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan dan pertanian terpadu di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya.

Program yang diresmikan pada Jumat (27/9/2024) itu merupakan hasil kolaborasi antara PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dan Kementerian Pertanian, bertujuan mendukung transisi energi bersih sekaligus memperkuat ekonomi lokal.

Langkah itu diwujudkan melalui teknologi co-firing, yakni penggabungan batubara dengan biomassa untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), yang menjadi solusi konkrit dalam pemanfaatan energi terbarukan. PLN EPI telah menerapkan teknologi ini di 52 PLTU di seluruh Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan mempercepat penggunaan energi bersih.

Biomassa yang digunakan dalam program itu berasal dari limbah pertanian dan perkebunan seperti sekam padi, bonggol jagung, serbuk gergaji, dan cangkang sawit, bukan dari hutan alam, sehingga tidak memicu deforestasi. "Biomassa yang dipakai berasal dari lahan kritis dan reklamasi tambang," ungkap Fatma Puspitasari, Pelaksana Harian (Plh) Asisten Deputi Pengelolaan Produk Kehutanan dan Jasa Lingkungan, Kemenko Marves.

Desa Bojongkapol dipilih sebagai lokasi percontohan pertanian dan peternakan terpadu. PLN EPI bekerja sama dengan Pesantren Bina Insan Mandiri dan Al Huzaimah memanfaatkan lahan seluas 100 hektar.e Hingga kini, 30.000 pohon Indigofera telah ditanam di 30 hektare lahan, dengan target mencapai 100.000 pohon sebagai pakan ternak. Program ini juga telah mendistribusikan 205 ekor kambing kepada peternak setempat.

Dengan pemanfaatan biomassa lokal, PLN EPI berhasil menurunkan emisi karbon hingga 11 juta ton CO2 per tahun, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui penyediaan bahan bakar biomassa dan diversifikasi usaha pertanian.

Program ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi transisi energi bersih di Indonesia, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan. "Pemanfaatan biomassa yang bijak dapat mendukung transisi energi yang berkelanjutan tanpa merusak lingkungan," tutup Fatma Puspitasari.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Rabu, 20 November 2024 | 06:49 WIB
Kemenperin Dukung Komitmen Pemerintah Kembangkan Industri Hijau
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Minggu, 17 November 2024 | 20:36 WIB
Pentingnya Bendungan untuk Swasembada Pangan dan Ketahanan Air Nasional
  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 15 November 2024 | 06:00 WIB
PTDI Didorong Perkuat Industri Dirgantara Indonesia dengan Inovasi Pesawat N219
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 14 November 2024 | 18:10 WIB
Pertamina Andalkan Biofuel untuk Transisi Energi Berkelanjutan di Indonesia
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 14 November 2024 | 18:08 WIB
Pertamina Dorong Pengembangan Panas Bumi untuk Akselerasi Transisi Energi
  • Oleh Mukhammad Maulana Fajri
  • Kamis, 14 November 2024 | 18:04 WIB
Tujuh Kontribusi Utama KPI di HUT ke-7 untuk Indonesia