- Oleh Isma
- Senin, 4 November 2024 | 12:01 WIB
: Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani saat bertemu Menteri Tenaga Kerja Singapura Tan See Leng/Foto : Humas Kementerian Investasi/BKPM
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Selasa, 27 Agustus 2024 | 13:44 WIB - Redaktur: Untung S - 283
Jakarta, InfoPublik – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani melakukan kunjungan ke Singapura untuk bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Singapura, Lawrence Wong, dalam rangka memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia dan Singapura, khususnya di sektor ekonomi dan investasi berkelanjutan.
Dalam kunjungan ini, Rosan berharap dapat meningkatkan investasi Singapura di Indonesia menjadi lebih dari USD63,17 miliar. Angka ini berdasarkan total investasi Singapura periode 2019-Juni 2024 yang mencapai USD63,17 miliar, atau setara dengan 29,8 persen dari total Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia.
“Prioritas pemerintah ke depan adalah sektor hilirisasi sumber daya alam, energi bersih, kesehatan, dan pengembangan sumber daya manusia,” kata Rosan dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Selasa (27/8/2024).
Rosan menjelaskan bahwa pemerintah akan terus mendorong perbaikan iklim investasi untuk meningkatkan daya tarik Indonesia bagi para investor internasional. “Kami terus memperbaiki iklim investasi di Indonesia melalui regulasi dan insentif yang ditawarkan. Kami ingin mendengar secara langsung apa yang menjadi perhatian utama pengusaha di Singapura untuk melakukan investasi di Indonesia,” ujar Rosan.
Peningkatan investasi dan kolaborasi di sektor-sektor kunci yang telah dibahas, termasuk hilirisasi sumber daya alam, energi bersih, dan pengembangan sumber daya manusia, akan difokuskan pada langkah-langkah konkret untuk memperkuat kerja sama bilateral dan mendorong proyek investasi strategis.
Menteri Tenaga Kerja yang juga Menteri Kedua Perdagangan dan Industri Singapura, Tan See Leng, menyambut baik kunjungan Rosan Roeslani untuk mempererat hubungan kerja sama antara Indonesia dan Singapura. “Kami mendorong kerja sama di banyak sektor dengan Indonesia, termasuk pengusahaan gas alam dan investasi tanker serta bunker,” kata Tan See Leng.
Tan See Leng juga menyampaikan bahwa Indonesia dan Singapura perlu membahas lebih lanjut tantangan dalam implementasi Carbon Capture Storage dan Carbon Market yang masih relatif baru di Indonesia. Tujuannya adalah mempercepat kerja sama di bidang tersebut. “Kami juga sangat mendukung program perbaikan nutrisi untuk masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Pada hari yang sama, Rosan juga melangsungkan pertemuan dengan beberapa pimpinan perusahaan terkemuka dari Singapura. Pertemuan pertama dilakukan dengan SP Group untuk membahas investasi jaringan listrik lintas negara. Pertemuan kedua dengan SingTel untuk membahas investasi di sektor infrastruktur, pusat data, dan telekomunikasi.
Selanjutnya, Rosan bertemu dengan Sembcorp untuk membahas investasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Ibu Kota Nusantara, kawasan industri Kendal (Sembcorp Urban), dan infrastruktur telekomunikasi di Batam. Pertemuan terakhir hari itu adalah dengan ST Telemedia Global Data Center (STT GDC) untuk membahas rencana investasi di sektor pusat data.
Kunjungan kerja hari pertama di Singapura ditutup dengan pertemuan antara Menteri Investasi dan Federasi Bisnis Singapura. Agenda kunjungan kerja Rosan Roeslani di Singapura dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, mulai 26 hingga 28 Agustus 2024.