- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Senin, 30 Desember 2024 | 17:05 WIB
: Pembangunan Rusun ASN di NTB oleh Ditjen Perumahan Kementerian PUPR yang diproyeksikan rampung pada akhir tahun/Foto : Ristyan Mega Putra/ Pranata Humas Ahli Muda Ditjen Perumahan Kementerian PUPR
Oleh Farizzy Adhy Rachman, Senin, 12 Agustus 2024 | 15:29 WIB - Redaktur: Untung S - 336
Jakarta, InfoPublik – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan membangun rumah susun (Rusun) setinggi delapan lantai untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan konsep mixed use development. Rusun untuk hunian dan perkantoran tersebut sudah berjalan di lapangan dan diharapkan selesai pada akhir tahun.
"Rusun ini nantinya diperuntukkan bagi ASN Kementerian PUPR yang ditugaskan di Provinsi NTB. Khususnya bagi mereka yang berasal dari luar sehingga mereka bisa menghuni hunian yang layak," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan PUPR Iwan Suprijanto dalam keterangan pers yang diterima InfoPublik pada Senin (12/8/2024).
Iwan menerangkan bahwa pembangunan Rusun ini dibutuhkan agar mendukung pekerjaan para ASN dalam melaksanakan tugas pembangunan infrastruktur bagi masyarakat. Dengan demikian mereka tidak terlalu memikirkan tempat tinggal selama mereka bertugas di NTB.
"Kami menyadari di lingkungan Kementerian PUPR rotasi dan pergantian pejabat sering terjadi. Di Provinsi NTB juga banyak balai dari unit organisasi di Kementerian PUPR seperti BWS, BP2JK, BPPW, Balai P2P serta satuan kerja dimana banyak pegawai juga yang tidak berasal dari sini dan mereka membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Jadi ketimbang mereka harus mengontrak dan sibuk mencari hunian mereka sementara bisa tinggal di Rusun ini namun dengan tuntutan kinerjanya harus ditingkatkan," sebut Iwan.
Dirjen Perumahan itu menyebut pihaknya juga mendorong pemerintah daerah untuk mendorong lebih banyak pembangunan Rusun sebagai upaya optimalisasi lahan untuk hunian. Selain itu, Kementerian PUPR juga mengusung konsep mixed use development yakni Rusun yang dibangun memiliki fungsi hunian dan perkantoran sehingga pemanfaatan lahan lebih optimal.
"Kami juga ingin agar Rusun ini dibangun dengan konsep green and smart building serta mengusung desain kearifan lokal. Kami harap pemerintah daerah setempat juga bisa menggunakan konsep ini dalam pembangunan hunian bagi masyarakat maupun ASN nya di daerah," ucap Dirjen Perumahan PUPR.
Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Penyedia Perumahan (BP2P) Nusa Tenggara I Ditjen Perumahan I Wayan Suardana menjelaskan, Rusun ASN PUPR dibangun berdasarkan karena adanya kebutuhan hunian bagi para pegawai antar unit organisasi di Kementerian PUPR yang belum mempunyai tempat tinggal khususnya mereka yang berasal dari luar NTB. Balai P2P Nusa Tenggara I juga terus berkoordinasi dengan Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi NTB guna percepatan pembangunan Rusun tersebut.
Berdasarkan data Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi NTB Balai P2P Nusa Tenggara I, lokasi pembangunan Rusun berada di Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Hunian vertikal ini akan dibangun setinggi delapan lantai diatas tanah seluas 2.500 meter persegi dan saat ini progres pembangunan fisik Rusun di lapangan telah mencapai 40 persen.
Unit hunian di Rusun ini sebanyak 72 unit terbagi menjadi dua yakni tipe 36 dan tipe 45 dan diperkirakan mampu menampung sebanyak 216 orang. Peruntukkan lantai 1 hingga 3 digunakan sebagai ruang serbaguna misalnya untuk kebutuhan kantor dan sisanya untuk hunian. Setiap unit Rusun akan dilengkapi dengan meubelair di dukung prasarana, sarana dan utilitas (PSU), landskap, drainase, sumur resapan dan konsep bangunan hijau.
Penyedia jasa konstruksi atau kontraktor pelaksana adalah PT. Relis Sapindo Utama dan Konsultan Manajemen Konstruksi PT. Artefak Arkindo KSO PT. Tujuh Jaya Konsultan dan diperkirakan akan selesai dibangun pada bulan Desember mendatang.
"Unit hunian Rusun juga disediakan bagi kaum difabel, serta dilengkapi mushola, lift, tangga darurat dan area outdoor. Saat ini kami juga tengah berkoordinasi dengan balai-balai unit organisasi Kementerian PUPR di NTB khususnya untuk pendataan pegawai yang berhak tinggal di Rusun ini," kata I Wayan.