- Oleh MC PROV JAWA BARAT
- Kamis, 21 November 2024 | 23:17 WIB
: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan apresiasi kepada sejumlah pihak atas kolaborasi dalam pembersihan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, di wilayah Legok Nangka, Bandung, Sabtu, (10/8/2024). Foto Humas Kemenko Maarves RI.
Oleh Fatkhurrohim, Sabtu, 10 Agustus 2024 | 18:13 WIB - Redaktur: Untung S - 351
Jakarta, InfoPublik - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan apresiasi yang tinggi kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat, Pemerintah Daerah Bandung, dan AstraZeneca Indonesia atas kolaborasi mereka dalam pembersihan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, khususnya di wilayah Legok Nangka, Bandung.
Saat melakukan peninjauan lapangan, Menko Luhut menekankan bahwa kebersihan di DAS Citarum tidak terlepas dari kerja keras para komandan sektor (Dan-Sektor) yang secara konsisten mengelola dan melakukan pembersihan. "Saya tidak bisa bayangkan kita bisa lakukan ini, karena kalau kita balik ke beberapa tahun lalu, kita bisa berjalan di atas sungai karena penuh dengan sampah," ungkap Luhut dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (10/8/2024).
Luhut juga memberikan penghargaan khusus kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Maruli Simanjuntak, atas komitmennya terhadap program ini. Menurut Luhut, inovasi yang dilakukan oleh TNI harus dikolaborasikan dengan Pemerintah Daerah dan tiga stakeholder lainnya untuk hasil yang maksimal.
Menko Luhut memuji langkah Pemda Jawa Barat yang telah membangun Teknologi Incinerator Sampah (PSEL) di Legok Nangka. Teknologi ini mampu memproses 2.000 ton sampah per hari dari Bandung Raya menjadi energi listrik sebesar 40 MW. Luhut juga mendorong agar Pemerintah Daerah terus mengoptimalkan pemanfaatan 17 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dengan kapasitas 1.281 ton per hari yang telah dibangun di sepanjang DAS Citarum melalui program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional Area and Metropolitan Cities (ISWMP WB), termasuk teknologi RDF untuk ekonomi sirkular.
Isu sampah, menurut Menko Luhut, merupakan hal strategis yang tidak boleh diremehkan. "Apapun yang kita bangun, jika lingkungannya kotor, orang tidak akan menghargainya," tegas Luhut. Ia juga menambahkan pentingnya mengajarkan anak-anak sejak dini untuk memilah sampah agar terbiasa dengan kebiasaan baik tersebut.
Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) TNI, Maruli Simanjuntak, menjelaskan bahwa masalah utama terkait DAS Citarum adalah akses terhadap air bersih, karena banyaknya sampah yang menumpuk di danau dan sungai. "Kami berupaya mencari solusi dan berperan dalam menangani masalah ini dengan menciptakan inovasi berupa kapal pembersih sampah dan alat pengolah sampah," ujar Maruli.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, yang turut hadir di lokasi, menyatakan bahwa semangat kolaborasi pentahelix telah berhasil meningkatkan kualitas DAS Citarum yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu sungai terkotor di dunia menjadi tercemar ringan. "Pencapaian pembersihan Sungai Citarum ini juga telah diangkat di WWF Bali. Mari kita terus bersinergi dan berkomitmen untuk tujuan bersama yaitu Citarum Harum," tutup Bey Machmudin.