Saatnya Tak Bergantung Penuh pada Beras, Jabar akan Gencarkan Diseminasi Pangan Lokal Alternatif Pengganti

: Bewara Jawa Barat (Beja) Vol. 12, khusus memeringati Hari Pangan Sedunia ke-44 di selasar Setda Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Rabu (13/11/2024).


Oleh MC PROV JAWA BARAT, Rabu, 13 November 2024 | 15:34 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 104


Kota Bandung, InfoPublik – Sudah saatnya masyarakat Jawa Barat (Jabar) tak lagi sepenuhnya bergantung pada beras sebagai sumber karbohidrat untuk memenuhi gizi dan nutrisi tubuh. Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar Indriantari mengatakan, banyak jenis pangan lokal, khususnya di Jabar yang dapat menggantikan posisi beras sebagai pangan harian.

"Misalnya sorgum, hanjeli (jali) atau ubi-ubian yang dapat mengganti karbohidrat dari nasi," ujar Indriantari dalam acara Bewara Jawa Barat (Beja) Vol. 12, khusus memeringati Hari Pangan Sedunia ke-44 di selasar Setda Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Rabu (13/11/2024).

Pemda Provinsi Jawa Barat melalui DKPP Jabar sendiri akan menggelar peringatan Hari Pangan Sedunia 2024 yang tahun ini mengambil tema "Pangan Lokal Solusi Pangan Masa Depan untuk Kemandirian Jabar" pada 16 November 2024 di SOR Arcamanik, Kota Bandung. Sejumlah kegiatan akan digelar, seperti seminar, pameran produk pangan lokal, olahraga bersama, bazar murah, dan lomba kreasi pangan.

Indriantari mengatakan, DKPP akan memperluas sosialisasi pemanfaatan pangan lokal, sekaligus mengampanyekan ‘Stop Boros Pangan’, salah satunya produk sorgum sebagai pengganti beras, yang akan diperkenalkan kepada masyarakat selama acara.

Sebagai langkah konkret, DKPP Jabar juga akan menandatangani kerja sama dengan asosiasi hotel dan restoran di Jawa Barat untuk memanfaatkan makanan layak yang tidak habis agar tidak dibuang percuma.

"Sudah ada surat edaran dari Pj Gubernur Jabar kepada seluruh OPD untuk menyelamatkan pangan dengan mengendalikan food waste bekerja sama dengan food bank atau asosiasi, sekaligus mengurangi sampah dari rumah," tuturnya.

Ia memaparkan pula, dengan perluasan produksi pangan lokal dari hulu hingga hilir atau bahan olahannya akan meningkatkan ketahanan pangan di Jawa Barat, sekaligus mengurangi ketergantungan pangan, khususnya beras dari daerah lain di luar Jabar.

Pelaku UMKM produksi sorgum Yudith Sri Wulandari mengatakan, banyak produk sorgum buatannya yang dapat dinikmati secara instan dan mudah diolah menjadi produk kekinian. “Bisa menjadi pengganti makan berat dan juga makanan ringan. Saya sudah memiliki produk olahan tepung sorgum yang dapat digunakan untuk membuat makanan seperti roti bahkan ramen," jelasnya.

Yudith mengaku sudah bekerja sama dengan petani seperti menyuplai bibit sorgum varian unggul Bio Huma hingga membantu proses produksi dan distribusinya. "Sudah dikirim ke berbagai wilayah di Indonesia. Nanti tanggal 16 November, masyarakat boleh mencicipi makanan dan produk olahan sorgum," ujarnya.

Yudith berharap diseminasi pemanfaatan makanan lokal Jabar terus dilakukan agar protensi makanan lokal dapat dimaksimalkan. Termasuk sorgum untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat. (MC Prov. Jabar)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Kamis, 21 November 2024 | 23:17 WIB
KIJB 2024, Bey Machmudin: Inovasi Harus Mendorong Kemudahan Kehidupan Masyarakat
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Minggu, 17 November 2024 | 00:18 WIB
Sekda Herman Suryatman Dorong Pelaku Pariwisata Kelola Sampah Mandiri
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Minggu, 10 November 2024 | 22:00 WIB
Pemprov Jabar Panen Penghargaan Penyiaran, Dukung Kedaulatan Digital
  • Oleh MC PROV JAWA BARAT
  • Jumat, 1 November 2024 | 20:53 WIB
West Java Youth Forum 2024 Hasilkan 100 Gagasan Solutif bagi Pembangunan Jawa Barat