- Oleh Fatkhurrohim
- Minggu, 22 Desember 2024 | 08:28 WIB
: Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menandatangani 16 prasasti Infrastruktur IPTEK Strategis pada acara Peringatan Hakteknas ke-29 di IC Building, KST Soekarno Hatta Cibinong, Bogor pada Sabtu (10/8/2024)/ foto: Fajri InfoPublik
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Sabtu, 10 Agustus 2024 | 13:43 WIB - Redaktur: Untung S - 408
Jakarta, InfoPublik – Badan Riset dan Inovasi Nasional meresmikan 16 fasilitas Infrastruktur Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) strategis sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas, produktitas dan keberlanjutan riset dan inovasi di Indonesia.
Persemian secara simbolis dilakukan oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Laksana Tri Handoko dalam acara Puncak Peringatan Hari Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-29 dengan mendatangani 16 prasasti infrastruktur yang tersebar di berbagai Kawasan riset dan inovasi di Indonesia.
Handoko menyampaikan, sebagai bukti hadirnya BRIN bagi para periset, industri, lembaga dan seluruh stakeholders, pihaknya telah menyediakan 16 fasilitas infrastruktur baru yang bisa digunakan untuk menunjang produktivitas kegiatan riset dan inovasi. Peresmian itu juga menunjukan komitmen BRIN guna mewujudkan riset dan inovasi untuk Indonesia Maju yang menjadi tema khusus pada Hakteknas ke-29.
“Peringatan Haktekans ke-29 atau ketiga pascapembentukan BRIN, dan tahun ini kita mengambil tema Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju dengan harapan bahwa riset dan inovasi bisa menjadi fundamental untuk pembangunan lima tahun berikutnya yang akan dimulai pada 2025 sampai 2029,” ujar Handoko saat memberikan keterangan ke media di ICC Building, KST Soekarno Hatta BRIN Cibinong, Bogor pada Sabtu (10/8/2024).
Ia menyebut bahwa 16 infrastruktur yang telah ditandatanganinya tersebut, mampu menjadi tempat untuk produktivitas para periset dan BRIN, industri maupun kalangan akademisi sehingga dapat menjalakan kegiatan riset dan inovasi yang lebih nyaman, berkualitas dan efisien.
“Jadi setelah terbentuknya BRIN kan kita sudah mampu memberikan fasilitasi ya, tidak hanya untuk komunitas periset yang tadinya belum pernah ada, misalnya ada sekma post doctoral, kemudian kita juga mampu menyediakan hampir seluruh infrastruktur riset yang selama ini tidak pernah kita miliki. Jadi sebenarnya itu sudah banyak selesai dari tahun lalu yang ditandatangani tadi ya misalnya,” ujarnya.
Handoko menegaskan, komitmen BRIN kepada para periset yang ada di lingkungan BRIN, industri, akademisi maupun stakeholders lainnya untuk bisa memanfaatkan semua fasilitas infrastruktur BRIN yang telah disediakan. Infrastruktur fasilitas riset dan inovasi BRIN tidak hanya berada di area pusat kota saja, melainkan telah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
“Jadi pemerintah melalui BRIN itu bisa menunjukkan komitmen lebih kuat untuk komunitas periset, komunits akademisi, tidak hanya untuk periset BRIN tapi juga untuk akademisi periset di kampus, juga periset di industri mereka bisa melakukan aktivitas riset dan inovasi di negara kita,” kata Handoko.
Berdasarkan pantauan InfoPublik, Kepala BRIN menandatangani 16 prasasti saat acara Hakteknas ke-29, sehingga dengan resmi fasilitas infrastruktur IPTEK strategis bisa dimanfaatkan oleh para periset. Infrastruktur IPTEK strategis yang diresmikan tersebeut adalah sebagai berikut:
Diiharapkan setelah diresmikanya infrastruktur berbasis IPTEK strategis tersebut, semakin banyak fasilitas yang disediakan oleh pemerintah melalui BRIN bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh para periset dari berbagai pihak sehingga dapat menciptakan riset dan inovasi untuk Indonesia Maju.