- Oleh Untung Sutomo
- Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:52 WIB
: Menparekraf Sandiaga Uno menyaksikan penandatanganan MoU Politeknik Pariwisata dengan sejumlah industri saat The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (29/7/2023). Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf
Oleh Untung Sutomo, Selasa, 30 Juli 2024 | 15:09 WIB - Redaktur: Untung S - 241
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melalui enam Politeknik Pariwisata (Poltekpar) melakukan kerja sama dengan sejumlah industri yang diyakini mampu memperkuat pendidikan pariwisata di Poltekpar.
"Penandatanganan MoU ini menjadi momen bersejarah bagi Poltekpar dan kami yakin ini akan memperkuat pendidikan Poltekpar serta menjaga semangat kolaborasi dan dedikasi dalam membangun sektor pariwisata Indonesia," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Kerja sama tersebut melibatkan PT Lion Group, Puspita Martha International Beauty School, dan Infinite Learning, yang ditandai dengan penandatanganan MoU di acara "The Weekly Brief With Sandi Uno", Senin (29/7/2024) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.
Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Uno mengatakan, kerja sama ini mencakup penyiapan sumber daya manusia di sektor pariwisata agar semakin unggul dan berdaya saing.
Direktur Puspita Martha International Beauty School, Wulan Maharani Tilaar, menambahkan bahwa kerja sama ini bertujuan mempersiapkan para peserta didik dan alumni Poltekpar agar semakin berdaya saing, sekaligus membangun rasa kebangsaan dan percaya diri sebagai generasi muda Indonesia.
"Kami bekerja sama dengan enam Poltekpar dan sudah dimulai di Denpasar pekan lalu. Grooming, tentu saja dalam industri hospitality dan pariwisata, memberikan first impression. Jika orangnya sudah enak dilihat, bersih, wangi, maka ia sudah siap untuk memberikan layanan terbaik dan menjadi versi terbaik dari diri mereka," ujar Wulan.
Melalui kerja sama ini juga diharapkan dapat ditumbuhkan jiwa wirausaha dari peserta didik.
"Hal sekecil apa pun jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan benar-benar pasti akan menghasilkan hasil yang bermanfaat. Itu juga yang kami lakukan di Puspita Martha selama hampir 53 tahun mengembangkan industri kecantikan dan sekarang sudah menghasilkan lebih dari 400 ribu alumni yang sudah menjadi beautypreneur di seluruh Indonesia dan mancanegara," ujar Wulan.
Program Development & Relations Manager Infinite Learning, Jessica Vanessa, menambahkan bahwa penguasaan teknologi berperan sangat penting dan bermanfaat bagi para mahasiswa dalam menunjang pendidikan dan saat menerapkannya di dunia kerja.
"Kami tidak hanya fokus ke teknologi, tapi ada sesi kreatifnya seperti film, animasi, bahkan game yang sangat bisa digunakan untuk memperkenalkan bidang pariwisata," ujar Jessica.
Melalui kerja sama ini diharapkan juga bisa terbangun talenta Indonesia untuk bersaing di ranah global dan menghasilkan sesuatu yang berdampak pada generasi selanjutnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Lion Air Group, Capt. Daniel Putut, mengatakan bahwa penerbangan merupakan industri padat karya yang membutuhkan sumber daya manusia tangguh dan kompeten di bidangnya.
"Kami akan memberi kesempatan kepada para mahasiswa yang dilatih Poltekpar ini untuk bisa magang di tempat kami dan kemudian membantu kami membangun industri transportasi udara nasional secara umum," ujar Daniel.
Peran penting institusi pendidikan tidak hanya merekrut peserta didik tapi juga bertanggung jawab ikut menyalurkan.
"Ini tugas yang paling berat dan paling penting, jadi kami menyambut baik kolaborasi ini dan kami mengharapkan dapat menciptakan SDM yang tangguh," kata Daniel.
Kepala Pusat Pengembangan SDM Parekraf Kemenparekraf/Baparekraf, Andar Danova L. Goeltom, berharap kemitraan ini dapat mendukung pengembangan ekosistem di bidang advokasi dan pelatihan vokasi serta pengembangan kurikulum. Selain itu, kesempatan magang bagi para mahasiswa dan kesempatan bekerja bagi alumni.
"Untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul, maju, dan berdaya saing global serta memiliki jiwa wirausaha," ujar Andar.