- Oleh Eko Budiono
- Selasa, 24 Desember 2024 | 08:23 WIB
: Foto: Presiden Jokowi Rakernas LDII, di Grand Ballroom Minhaajurrosyidiin, Jakarta, Selasa (07/11/2023). (Foto: BPMI Setpres)
Oleh Tri Antoro, Selasa, 7 November 2023 | 16:22 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 146
Jakarta, InfoPublik - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis visi Indonesia emas 2045 dapat terwujud sesuai target. Syaratnya penyelenggaraan negara pada masa depan dilakukan oleh pemimpin yang kuat, pemimpin yang mempersatukan, dan pimpinan yang merangkul.
“Itulah tantangan yang ke depan semakin tidak mudah. Saya meyakini insyaallah kita bisa mencapainya,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan Peresmian Gedung Serbaguna Minhaajurrosyidiin, di Grand Ballroom Minhaajurrosyidiin Provinsi DKI Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Secara detail, Presiden menjelaskan, faktor kepemimpinan dengan tiga kualifikasi tersebut sangat penting dimiliki pada masa periode pemerintahan 2024, 2029, dan 2034. Dari periode waktu itu, sangat menentukan terwujudnya Indonesia Indonesia Emas 2045.
Melalui implementasi tiga kualifikasi kepemimpinan itu, lanjut Presiden, Indonesia akan melompat maju meraih visi di atas. Dan mengantisipasi setiap tantangan yang menghambat dari berbagai sektor.
“Ini adalah momentum yang sangat menentukan Indonesia bisa melompat maju atau tidak,” kata Presiden.
Faktor selanjutnya, peningkatan demografis pada 2030 yang harus disikapi secara komprehensif. Masifnya tenaga kerja produktif Indonesia pada masa itu, harus dikelola dengan optimal oleh instansi pemerintah terkait. Dengan begitu, akan membuka banyak peluang membuat tanah air menjadi semakin maju.
Visi Indonesia Emas 2045, tambah Presiden, harus mengakselerasi Indonesia menjadi negara maju. Jangan sampai, Indonesia terjebak dalam negara berkembang yang terjadi pada sejumlah negara di Amerika Latin.
“Problemnya adalah diberi kesempatan dan tidak menggunakan. Ini yang kita tidak mau itu terjadi di negara kita Indonesia,” kata Presiden.