- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 26 November 2024 | 17:15 WIB
: Foto: Humas Kemendag
Oleh Tri Antoro, Jumat, 15 September 2023 | 14:28 WIB - Redaktur: Untung S - 137
Jakarta, InfoPublik - Pemerintah melakukan intervensi terhadap pasokan komoditas bahan pokok beras dengan cara mengoptimalkan peran Bulog dalam menyediakan komoditas bahan pokom tersebut.
Tujuannya, semua lapisan masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan komoditas bahan pokok beras dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian ditegaskan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melalui keterangan resminya saat meninjau meninjau Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Rabu (13/9/2023).
"Di beberapa daerah, harga beras sudah mulai stabil, tapi ada beberapa tempat yang mengalami kenaikan. Oleh karena itu, pemerintah melakukan intervensi. Masyarakat tidak usah khawatir, berapa pun permintaan beras di masyarakat, Bulog harus bisa menyediakan," kata Zulkifli Hasan.
Stok beras di Perum Bulog pada 12 September 2023 tercatat sebesar 1,50 juta ton dengan rincian stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 1,44 juta ton dan stok untuk komersial sebanyak 55,74 ribu ton. Selain itu, masih akan ada tambahan pengadaan beras untuk memperkuat stok CBP.
"Oleh karena itu, Pemerintah percaya diri, berapa pun permintaan akan digelontorkan ke pasar. Kita lihat dampaknya setelah seminggu, mudah-mudahan sedikit turun. Beras dari Bulog akan sampai kepada masyarakat dengan harga Rp10.900/kg," jelas Mendag Zulkifli Hasan.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo mengungkapkan, Pemerintah telah menggelontorkan beras ke PIBC sebanyak 1.000—3.000 ton dan akan menggelontorkan kembali setelah pedagang di PIBC mempunyai info detail pasar turunannya.
"Kami meminta, masyarakat untuk menginfokan kepada pemerintah jika belum ada beras Bulog program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di pasar turunan. Tolong masyarakat memastikan beras SPHP dengan harga di PIBC sebesar Rp10.385/kg dan di pasar turunannya maksimal sebesar Rp10.900/kg," tutup Arief.