ATF 2023, Momentum Kebangkitan Pariwisata Indonesia

:


Oleh Untung S, Jumat, 3 Februari 2023 | 00:46 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 471


Yogyakarta, InfoPublik – Gelaran ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 di Yogyakarta 2-5 Februari 2023 adalah momentum penting untuk membangkitkan ekonomi Indonesia usai dihantam pandemi COVID-19, terutama sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf).

Hal itu disampaikan Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nur Asia Salahudin Uno, saat membuka Pameran Pariwisata Indonesia, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Industri Ekonomi Kreatif (Ekraf) dan Festival Kuliner, ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 di Jogja Expo Center (JEC) Bantul, Yogyakarta, Kamis (2/2/2023).

Nur Asia Salahudin Uno pun optimistis dengan kebangkitan ekonomi itu, apalagi melihat fakta yang menunjukan bahwa geliat UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sangat bagus.

“Kalau dilihat hari ini kan baru dibuka saja sudah ada transaksi Rp1,4 miliar, kalau 5 hari bisa 5 kali lipat dari Rp1,4 miliar hanya dari pameran ini saja. Harapannya ekonomi Indonesia bangkit ya, karena UMKM sudah mulai menggeliat dan pariwisata mulai bangkit,” ujar Istri Nur yang juga adalah istri Menparekraf, Sandiaga Uno.

Indonesia menurutnya termasuk negara yang cepat pemulihannya. Hal itu tak lepas dari kecepatan pergerakan pada industri kreatif yang terus digalakkan. ATF 2023 bagi Nur Asia adalah kesempatan emas mempromosikan serta membangkitkan pariwisata serta UMKM.

“Kalau target transaksi, Bapak Menparekraf RI Sandiaga Uno yang lebih tahu. Bagian saya adalah mengajak untuk ayo semua berbelanja dan menghidupkan UMKM,” tuturnya.

Sementara Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang juga Istri Gubernur DIY, GKR Hemas di tempat yang sama mengatakan pameran itu diikuti oleh 160 UMKM.

Pameran dikatakannya mengedepankan program free ongkir untuk membantu UMKM memasarkan produknya. Melalui SiBakul Jogja, pelaku UMKM diberi kemudahan untuk mendistribusikan produknya sampai ke seluruh dunia.

“ATF itu membawa dampak yang luar biasa. Kita bisa menampilkan kerajinan dari Yogyakarta dan seluruh Indonesia. Menampilkan banyak barang UMKM yang juga sudah memberikan demonstrasinya. Juga ada transaksi antarnegeri, jadi ATF itu bisa membawa berkah untuk Jogja,” kata GKR Hemas.

Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY sekaligus Panitia ATF 2023 GKR Bendara menjelaskan, ATF 2023 itu adalah ajang prestisius bagi dunia pariwisata se-ASEAN.

Event itu menjadi pintu gerbang Indonesia yang memprioritaskan DIY dengan menonjolkan destinasi baru untuk bisa diperkenalkan dan dipromosikan.

Menurutnya, ATF 2023 kali ini dikemas dengan sedikit berbeda dari negara lain. Di negara lain tidak pernah ada Business to Customer (B to C), hanya Business to Business (B to B) saja atau hanya buyer dengan seller bertemu. Konsep B to C itu diusung pertama kali di DIY, karena DIY mendorong untuk pemaksimalan perekonomian untuk bisa berkembang.

“Tidak dipungkiri bahwa pariwisata dengan UKM korelasinya sangat dekat jadi adanya UMKM itu memang yang bikin ini itu jadi spesial,” kata GKR Bendara.

Tidak hanya saat ini saja, dengan adanya event ATF 2023 di DIY UMKM terbuka untuk berkembang hingga mancanegara atau ekspor, “Saya berharap ada efek berkelanjutan dari ajang ini, termasuk munculnya peluang-peluang baru di masa mendatang,” tutup GKR Bendara.

Foto: Biro Komunikasi Kemenparekraf/Istimewa/HO InfoPublik