:
Oleh Untung S, Jumat, 30 Juni 2017 | 11:53 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 447
Solo, InfoPublik - Pemerintah Kota Solo bersama seniman di Surakarta menggelar pementasan Sendratari Ramayana bertema “Bakdan Neng Solo” di Halaman Benteng Vastenburg Solo pada Tanggal 28-30 Juni 2017.
Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Esthy Reko Astuti mengataka sendratari ini merupakan bagian dari event tahunan #MudikPenuhPesona sebagai hiburan bagi para perantau yang kembali ke kampung halamannya di Solo.
“Acara ini melibatkan sekitar 200 seniman profesional. Seperti kita ketahui, mudik Lebaran merupakan tradisi yang dilakukan sebagian oleh masyarakat Jawa, pulang ke kampung halaman bagi perantau dan berkumpul di rumah orang tua, acara ini sangat menarik,” kata Esthy didampingi Kepala Bidang Wisata Budaya Asdep Segmen Pasar Personal Kemenpar, Wawan Gunawan, saat memberikan keterangannya Kamis (29/6) di Jakarta.
Esthy menjelaskan, seperti tahun sebelumnya, pentas akan mengangkat tentang kisah Rama dalam lakon Rama Tambak dan akan berlangsung selama tiga hari. Acara ini gratis bagi para pengunjung yang datang.
Wawan pun menambahkan, "Kami mendapatkan kabar bahwa event ini Gratis untuk semua masyarakat Solo dan sekitarnya mulai jam 19.30 WIB, acara Bakdan Solo memberikan apresiasi, edukasi dan hiburan kesenian tradisional Jawa, menginisiasi dan memperkenalkan destinasi wisata baru yang bermuatan budaya serta mengembangkan wisata budaya kota berbasis masyarakat setempat”.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Solo Basuki Anggoro Hexa mengatakan, pertunjukan yang mengangkat lakon opera Ramayana ini sudah menjadi tradisi tahunan dan telah digelar selama tiga kali setiap Hari Idul Fitri. Selain itu, event ini juga didukung sejumlah sanggar dan kelompok seni di Solo. Antara lain Sanggar Tari Soerya Soemirat, Kembang Lawu, Semarak Candrakirana, dan Sarwi Retno Budoyo. Studio Moncar, Wayang Orang Sri Wedari, Dedek Gamelan Orkestra dan Pecas Dhahe.
“Garapan Ramayana menjadi cukup lekat dengan penggemar kesenian tradisional itu. Sajian Ramayana saat ini tampaknya menjadi tontonan yang cukup mendapat perhatian masyarakat. Seperti tahun lalu, pentas yang dikemas dalam ”Bakdan Neng Solo” itu disaksikan sekitar 2.000 penonton setiap malam,” ujarnya.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi atraksi Pesona Lebaran yang dilakukan oleh Pemkot Solo, ia menyebutkan, jika atraksi itu merupakan sebuah wujud kreatifitas dari warga kota Solo yang memberikan apresiasi kepada pemudik wisatawan, setiap malam dikunjungi oleh wisatawan pemudik lebih dari 3000 penonton dan digelar dalam waktu tiga hari berturut-turut.
“Pagelaran Bakdan ing Solo ini dapat mengembangkan wisata budaya kota berbasis masyarakat setempat, meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dan tentunya dapat meningkatkan tingkat kunjungan wisnus dan wisman di Kota Solo," kata Menpar Arief Yahya.
Arief juga meminta setiap daerah memberikan atraksi terbaik bagi para wisatatan agar menjadi destinasi dengan menggunakan standar global.
"Kita harus memberikan yang terbaik untuk urusan pariwisata, kehidupan masyarakatnya, pola komunikasi, mempertahankan tradisi dan budaya lokal, termasuk soal kebersihan, keamanan, dan kenyamanan," pungkas pria asli Banyuwangi itu.