Menpar: BBTF Kesempatan Emas Promosi Wisata

:


Oleh Untung S, Minggu, 11 Juni 2017 | 08:25 WIB - Redaktur: Elvira Inda Sari - 643


Nusa Dua, InfoPublik – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) merupakan kesempatan emas bagi daerah-daerah lain di Indonesia untuk mempromosikan dan menjual tujuan pariwisata yang ada di daerahnya.

“Karena selain BBTF ini dilaksanakan di Bali yang merupakan tujuan pariwisata terkenal di dunia, dari segi biaya juga lebih sedikit dibandingkan dengan mengikuti kegiatan serupa di luar negeri, kita harus membuat BBTF menjadi sebuah arena bisnis dengan mengundang penjual dari luar negeri," kata Menpar pada hari terakhir pelaksanaan Bali and Beyond Travel Fair 2017  di Bali Nusa Dua Convention Center, Minggu (11/6).

“Saya berharap BBTF berikutnya dapat mendatangkan lebih banyak lagi sellers  dari Indonesia dan mancanegara,” tambahnya.

Ketua BBTF Ketut Ardana mengatakan selama BBTF 2017, Bali masih berada di urutan puncak tujuan pariwisata yang diincar oleh para buyers. Namun, para buyers juga menunjukan ketertarikan yang luar biasa kepada tujuan-tujuan pariwisata di luar Bali, seperti Toraja yang dibanjiri pembeli di luar pertemuan yang sudah dijadwalkan di hari ke-2.

Stan Provinsi Sumatera Selatan, dengan konstruksi perahu di tengah-tengah stan mereka, berhasil menarik banyak perhatian dan tentunya menarik pengunjung untuk datang dan menggali lebih banyak informasi mengenai Sumatra Selatan.

“Sesi negosiasi bisnis berlangsung lancar dan menghasilkan banyak transaksi walaupun hanya 196 pembeli yang hadir dari 264 pembeli yang telah melakukan registrasi. Kebanyakan pembeli yang batal hadir itu berasal dari Timur Tengah, hal ini mungkin dikarenakan sedang bulan puasa. BBTF tahun ini sudah menghadirkan 188 eksibitor dari 19 provinsi,” jelas Ketut Ardana. 

Merespon harapan yang telah disampaikan oleh Menteri, “Kami panitia penyelenggara yakin dapat membuat BBTF berikutnya menjadi market place.  Saat ini kami sedang memperkuat posisi BBTF di Indonesia,” ungkap Ardana. BBTF 2017 ini berakhir dengan angkat potensi transaksi sejumlah 5,6 triliun rupiah.