Kemenperin Targetkan Satu Juta SDM Industri Bersertifikasi

:


Oleh Wawan Budiyanto, Kamis, 23 Maret 2017 | 16:51 WIB - Redaktur: Juli - 247


Jakarta, InfoPublik - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan enam kebijakan prioritas industri nasional yang akan dilaksanakan pada tahun 2017, salah satunya adalah penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui vokasi industri.

“Menargetkan penciptaan satu juta SDM tersertifikasi kompetensi pada 2019 lewat program link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan dengan industri,” kata Airlangga di Jakarta, Kamis (23/3).

Khusus untuk program penguatan SDM industri melalui pendidikan vokasi, pihaknya akan meluncurkan kembali program pendidikan vokasi industri untuk wilayah Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, setelah sukses diluncurkan di wilayah Jawa Timur akhir bulan lalu.

“Ditargetkan, tahap kedua ini akan dilakukan kerja sama antara 368 SMK dengan 108 industri. Secara bertahap nanti juga dilakukan di Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Sumatera Utara pada tahun ini,” ujarnya.

Berdasarkan data Kemenperin, dengan rata-rata pertumbuhan industri sekitar 5-6 persen per tahun, dibutuhkan lebih dari 500-600 ribu tenagakerja baru per tahun. Kemenperin menargetkan dapat menghasilkan pekerja kompeten yang tersertifikasi sebanyak 220 ribu orang di tahun 2017. Upaya ini untuk mencapai satu juta tenaga kerja kompeten hingga tahun 2019 sesuai kebutuhan dunia industri.

Ia menambahkan, perusahaan yang mengikuti program ini bisa diuntungkan karena punya pasokan tenaga kerja yang berkelanjutan. Untuk peserta pemagangan memperoleh keuntungan berupa upah dan biaya transportasi. Tidak hanya itu, diproyeksikan pada tahun keempat, siswa pemagangan sudah bisa memberikan return ke perusahaan dalam proses produksi.

Program tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing tenagakerja Indonesia dalam menghadapi era industri 4.0. 

“Kami harapkan program ini akan memperbaiki keterampilan tenaga kerja di Indonesia sehingga mereka punya daya saing lebih. Kami juga menginginkan mereka diperkenalkan dengan industri 4.0 sehingga ke depannya pekerja kita tidak gagap teknologi,” harapnya.