:
Oleh Wawan Budiyanto, Selasa, 7 Februari 2017 | 10:14 WIB - Redaktur: Elvira - 713
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), menetapkan industri plastik hilir sebagai sektor prioritas pengembangan pada tahun 2015-2019.
”Industri kemasan plastik yang merupakan sektor kimia hilir selama ini telah menjadi supply chain dari consumer product. Industri ini pertumbuhannya cukup tinggi dan potensinya masih besar,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai mengunjungi industri kemasan plastik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat, Senin (6/2).
Menurut Menperin, hingga saat ini, jumlah industri plastik mencapai 925 perusahaan yang memproduksi berbagai macam produk plastik yang menyerap tenaga kerja sebanyak 37.327 orang dan memiliki total produksi sebesar 4,68 juta ton.
“Permintaan produk plastik nasional mencapai 4,6 juta ton dan meningkat sebesar lima persen dalam lima tahun terakhir,” katanya.
Airlangga mengatakan, untuk memacu kinerja industri plastik dalam negeri, pihaknya terus berupaya mengurangi ketergantungan bahan baku impor serta mendorong peningkatan kualitas, kuantitas maupun spesifikasi produk yang dihasilkan.
Sementara itu, Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, Kemenperin terus berupaya meningkatkan daya saing industri plastik melalui berbagai kebijakan strategis, khususnya menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan perdagangan bebas dunia.
“Kendala pemenuhan bahan baku dan persaingan menghadapi MEA, salah satu langkahnya adalah pemberian fasilitasi melalui bea masuk ditanggung pemerintah(BMDTP),” ujarnya.
Selain itu, kata Sigit, melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI), fasilitasi promosi dan investasi, penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), tata niaga impor, penguatan kegiatan penelitian dan pengembangan serta kebijakan lain yang mendukung peningkatan daya saing dan produktivitas.
“Mendorong agar pelaku industri plastik nasional mampu bersinergi dan terintegrasi melalui kerjasama antar stakeholders sehingga produk plastik dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mampu bersaing di pasar internasional,” jelasnya.
Seperti diketahui, Industri kemasan plastik berperan penting dalam rantai pasok bagi sektor strategis lainnya seperti industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetika, serta elektronika.