:
Oleh Amrln, Selasa, 17 Januari 2017 | 10:00 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 345
Jakarta, InfoPublik - Neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2016 mencatat surplus sebesar 0,99 miliar dolar AS, lebih tinggi jika dibandingkan surplus November 2016 yang tercatat sebesar 0,83 miliar dolar AS.
"Peningkatan surplus neraca perdagangan tersebut disebabkan oleh surplus neraca perdagangan nonmigas dan membaiknya defisit neraca perdagangan migas," kata Agus Martowardojo selaku Gubernur Bank Indonesia dalam siaran pers yang diterima InfoPublik, Selasa (17/1).
Agus menambahkan, surplus neraca perdagangan nonmigas pada Desember 2016 tercatat sebesar 1,45 miliar dolar AS, sedikit lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,46 miliar dolar AS.
Surplus neraca perdagangan nonmigas tersebut turun tipis karena dipengaruhi oleh pertumbuhan impor nonmigas (1,35%, mtm) yang melebihi pertumbuhan ekspor nonmigas (1,13%, mtm). Pertumbuhan impor nonmigas terutama bersumber dari peningkatan impor serealia, kapal laut dan bangunan terapung, perhiasan/permata, daging hewan, serta senjata/amunisi.
Sementara itu, pertumbuhan ekspor nonmigas terutama didorong kenaikan ekspor bahan bakar mineral, karet dan bahan dari karet, pakaian jadi bukan rajutan, bijih, kerak, dan abu logam, serta besi dan baja.
Di sisi migas, lanjut Agus, defisit neraca perdagangan tercatat 0,45 miliar dolar AS, membaik dari 0,62 miliar dolar AS pada November 2016. Membaiknya defisit neraca perdagangan migas tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan ekspor migas (11,66%, mtm) yang disertai dengan penurunan impor migas (2,13%, mtm).
Menurutnya, pertumbuhan ekspor migas didorong oleh peningkatan ekspor hasil minyak (30,69%, mtm) dan pertambangan migas (11,08% mtm). Di sisi lain, penurunan impor migas terutama disebabkan oleh penurunan impor gas (34,91%, mtm) dan penurunan impor hasil minyak (2,13%, mtm).
Dengan perkembangan tersebut, Agus menambahkan, secara keseluruhan neraca perdagangan 2016 tercatat surplus 8,78 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan surplus neraca perdagangan 2015 yang sebesar 7,67 miliar dolar AS.
"Perbaikan neraca perdagangan 2016 tersebut didorong oleh naiknya surplus neraca perdagangan nonmigas dan menurunnya defisit neraca perdagangan migas dibandingkan tahun 2015," ujarnya.
Ia menegaskan, Bank Indonesia memandang bahwa kinerja neraca perdagangan pada Desember 2016 dan keseluruhan 2016 positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan risiko ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi kinerja neraca perdagangan serta mengupayakan agar kegiatan ekonomi domestik terus berjalan dengan baik," pungkasnya.