Nilai Ekspor Sektor Pertanian Menurun 7,8 Persen Sepanjang 2016

:


Oleh Baheramsyah, Selasa, 17 Januari 2017 | 10:09 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 951


Jakarta, InfoPublik - Badan Pusat Statistik mencatat, pada periode Januari hingga Desember 2016, ekspor pada sektor non migas mengalami penurunan sebesar 0,34 persen dari 131,79 miliar dolar AS menjadi 131,34 miliar dolar AS.

Sementara nilai ekspor Indonesia dari sektor non migas khususnya pertanian mengalami penurunan sebesar 7,8 persen. Adapun total nilainya adalah 3,43 miliar dolar AS atau turun dibandingkan tahun 2015 sebesar 3,72 miliar dolar AS.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pada Januari hingga Desember 2016 nilai ekspor pertanian mencapai 3,43 miliar dolar AS, turun dari periode yang sama pada 2015 sebesar 3,72 miliar dolar AS.

Menurutnya, jika ditelusuri lebih dalam, ada beberapa komoditas pertanian yang mengalami penurunan. Yakni ekspor kopi, tanaman obat, lada hitam, lada putih, biji kakao, rumput laut, ikan segar, dan beberapa komoditas lainnya.

"Itulah yang menyebabkan ekspor dari pertanian mengalami penurunan," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di Badan Pusat Statistik, Senin (16/1).

Sementara secara keseluruhan nilai ekspor Indonesia sepanjang tahun 2016 lalu mencapai 144,43 miliar dolar AS. Nilai ekspor ini mengalami penurunan 3,95 persen dibandingkan tahun 2015 lalu yang mencapai 150,36 miliar dolar AS.

Anjlok terdalam, dan ekspor perhiasan permata Indonesia menyusut 32 persen AS Batasi Produk China, OJK minta Indonesia tingkatkan ekspor Indonesia Bidik Bangladesh untuk Ekspor Gerbong Kereta hingga Batu Bara Ekspor pada sektor migas tercatat sebesar 13,087 dolar AS miliar atau turun 29,54 persen dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 18,57 miliar dolar AS.

Selain itu, ekspor pada sektor pertambangan dan sektor lainnya juga mengalami penurunan sebesar 6,75 persen. Nilainya pun mencapai 18,1 miliar dolar AS atau turun dibandingkan tahun lalu sebesar 19,4 miliar dolar AS.

Peningkatan ekspor terdapat pada sektor industri pengolahan, yaitu sebesar 1,07 persen. Menurut catatan BPS, nilainya mencapai 109,76 miliar dolar AS atau turun dibandingkan tahun lalu sebesar 108,6 miliar dolar AS.