:
Oleh Amrln, Selasa, 17 Januari 2017 | 10:06 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 356
Jakarta, InfoPublik - JPMorgan Chase Bank yang sebelummya menurunkan peringkat Indonesia, kini secara mendadak menaikkan peringkat aset ekuitas Indonesia dari underweight menjadi netral dengan alasan adanya pengelolaan obligasi yang lebih baik sebagai efek volatilitas terpilihnya Donald Trump jadi Presiden Amerika Serikat.
Menko Perekonomian Darmin Nasution menyambut baik langkah JPMorgan tersebut karena dengan dinaikkannya peringkat saham Indonesia ke netral lebih mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia saat ini. "Bagus lah. Iya lah, kalau Trump jadi presiden ada pengaruhnya sedikit, itu masuk akal. Tapi karena ada pengaruhnya banyak, turun itu berlebihan, ya bagus kalau dia mengkoreksi," kata Darmin di Jakarta, Senin (16/1).
Sebelumnya, hasil riset lembaga pemeringkat tersebut menurunkan peringkat surat utang atau obligasi Indonesia hingga 2 tingkat dari overweight menjadi underweight. Riset yang dibuat bank asal Amerika Serikat tersebut dianggap mengganggu stabilitas sistem keuangan nasional.
Saat itu, Menko Perekonomian mempertanyakan penurunan peringkat yang diberikan JPMorgan atas hasil risetnya. Menko Perekonomian menganggap perekonomian Indonesia saat hasil riset dipublikasikan berada dalam kondisi baik dan stabil.
Akibat riset yang dipublikasikan tersebut Pemerintah melalui Kementerian Keuangan resmi memutus kerja sama dengan lembaga keuangan asal Amerika Serikat JP Morgan Chase Bank NA sehingga JPMorgan keluar dari daftar bank persepsi atau bank rekanan pemerintah dalam mengelola transaksi penerimaan negara.
Tak hanya itu, JPMorgan juga dilarang menjadi agen penjual Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan oleh pemerintah.
Dengan naiknya peringkat Indonesia dari underweight menjadi netral Menteri Keuangan Sri Mulyani menyambut baik langkah JPMorgan memperbarui risetnya. "Bagus," kata Sri Mulyani.