Industri Ritel Diuntungkan Dengan Turunnya BBM

:


Oleh R.M. Goenawan, Selasa, 12 Januari 2016 | 10:02 WIB - Redaktur: Gusti Andry - 349


Jakarta, InfoPublik- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan industri ritel termasuk industri yang diuntungkan dari penurunan harga bahan bakar minyak (BBM). Dampak yang paling terasa adalah harga barang segar seperti sayur, daging dan buah karena barang tersebut langsung dijual di ritel.

"Biasanya barang tersebut didistribusikan menggunakan truk dan mobil pick up setiap harinya," ujar Roy Nicholas Mandey di Jakarta, Selasa (12/1).

Roy menjelaskan, bagi barang manufaktur, dampak penurunan harga BBM baru terasa pada kuartal kedua, karena sudah dipasok dua bulan sebelumnya. "Barang segar dan barang manufaktur beda, barang segar langsung dijual dan setiap hari datang, sedangkan barang manufaktur sudah dipasok sebelum harga BBM diturunkan," katanya.

Roy mengatakan, ritel merupakan rantai industri terakhir di sektor hilir. Jika produsen hulu sudah menurunkan harga jual, maka ritel juga akan menyesuaikan, sehingga penurunan BBM secara tidak langsung menghemat biaya distribusi perusahaan. "Kebijakan pemerintah yang menurunkan BBM sangat positif," ujarnya.

Roy berharap pemerintah segera mempercepat realisasi belanja negara untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Jika daya beli tinggi, maka industri ritel juga tumbuh stabil. Pada 5 Januari 2016, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menurunkan harga BBM. Harga premium turun menjadi Rp 6.950 per liter dan solar menjadi Rp 5.650 per liter.