Presiden Jokowi Membuka KTT AIS Forum yang Pertama 

: Suasana Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AIS Forum 2023 di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (11/10/2023). Media Center KTT AIS Forum 2023/Fikri Yusuf/pras.


Oleh Tri Antoro, Rabu, 11 Oktober 2023 | 16:22 WIB - Redaktur: Untung S - 84


Nusa Dua, InfoPublik - Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island State (AIS) Forum  yang pertama di BNDCC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada Rabu (11/10/2023). 

KTT AIS Forum 2023, merupakan forum pertemuan antara negara-negara kepulauan dan pulau yang diinisiasi oleh Indonesia. 

“Dengan ini saya menyatakan KTT pertama negara-negara kepulauan dan negara pulau di buka,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam sidang KTT AIS Forum 2023. 

Menurut Presiden Jokowi, KTT AIS Forum yang pertama kali diselenggarakan oleh Indonesia akan menjadi momentum sejarah dalam penguatan kolaborasi antar negara kepulauan dan pulau di dunia.  Sehingga, antarnegara kepulauan dan pulau dapat menjalin  kerja sama dalam mengatasi berbagai tantangan timbul akibat dari perubahan iklim. Khususnya dalam persoalan kenaikan air laut, tata kelola sumber daya laut, dan pencemaran laut. 

Ketiga hal itu, memiliki hubungan yang sangat erat dalam konteks menjaga keberlanjutan laut. Sebab, lautan merupakan medium penghubung antara negara-negara kepulaan dan pulau yang perlu dijaga. Dengan komitmen saling menjaga laut, tentunya akan membuat lautan menjadi lebih lestari. 

“Kita berbagi tantangan kompleks bersama yang saling kait mengkait. Dan saling terhubung satu sama lain,” kata Jokowi. 

Penguatan komitmen saling menjaga laut, lanjut Presiden, bisa dalam bentuk kerja sama konkret dari hal yang paling kecil seperti tidak membuang sampah di lautan antar sesama negara pulau maupun kepulauan. Melalui kerja sama skala itu, tentunya bisa berdampak positif terhadap keberlanjutan ekosistem laut di masa depan. 

Presiden berharap, melalui KTT AIS Forum dapat menghasilkan langkah strategis dan konkret dalam menyelesaikan masalah laut antarnegara kepulauan dan pulau.  Langkah yang dihasilkan pun harus taktis, supaya ide yang diimplementasikan dapat secara efektif mengatasi permasalahan laut akibat dari fenomena alam perubahan iklim yang terjadi. 

“Kita membuang sampah di daratan belum tentu sampah tersebut berpindah ke daratan di belahan dunia lain.  Tapi jika kita membuang sampah di lautan maka sampah itu sangat bisa sampai ke daratan manapun di dunia,” ujar Presiden. 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Dian Thenniarti
  • Jumat, 6 September 2024 | 21:43 WIB
Kemenhub Ingatkan Pentingnya Penggunaan AIS di Perairan Indonesia