Aksi Bersih-Bersih dan Tanam Mangrove AIS Forum

: Koordinator AIS Blue Startup Hub untuk Archipelagic and Island States (AIS  Forum UNDP, Marsella Winata di BNDCC, Bali (Amiri Yandi/InfoPublik)


Oleh Wahyu Sudoyo, Jumat, 13 Oktober 2023 | 05:40 WIB - Redaktur: Untung S - 320


Badung, InfoPublik – Negara pulau dan kepulauan atau Archipelagic and Island States (AIS) Forum melakukan aksi bersih-bersih serta penanaman mangrove atau bakau di Dam Suwung Kub Batu Lumbang, Denpasar Selatan, Provinsi Bali, sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT AIS) Forum 2023.

“Program penanaman mangrove itu, merupakan upaya mitigasi atas efek dari kerusakan lingungan dengan cara menanam ulang mangrove-mangrovenya,” ujar Koordinator AIS Blue Startup Hub untuk AIS  Forum UNDP, Marsella Winata, kepada InfoPublik.id di area Startup Exhibition, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali, pada Rabu (11/10/2023).

Menurut Marsella, program penanaman mangrove bulan ini fokus diadakan di Indonesia terkait dengan digelarnya KTT AIS Forum di BNDCC, Nusa Dua, Bali pada 10-11 Oktober 2023.

Di luar KTT AIS Forum, pembersihan dan penanaman mangrove merupakan program regular yang digelar serentak oleh komunitas AIS di negara-negara AIS.

“Jadi memang setiap bulan (digelar) serentak, misalnya lagi ada World Ocean Day, kami membuat program clean up di beberapa tempat dan juga penanaman mangrove di beberapa tempat. Cuma karena ada KTT di Indonesia. Kami fokuskan dulu penanaman mangrovenya di sini,” jelasnya.

Marsella mencontohkan, bulan lalu komunitas AIS melakukan penanaman mangrove di Barbados berkolaborasi dengan pemerintah dan komunitas setempat.

Kolaborasi itu dinilai penting untuk memantau kesehatan mangrove yang telah dibersihkan dan ditanam karena merupakan tanaman yang berperan sebagai penjaga ekosistem laut.

“Di AIS Forum ngomonginnya soal kolaborasi, kita punya regional office di setiap regionnya dan mereka yang membantu untuk kita bisa kerja bareng bersama komunitas,” katanya.

Menurut Marsella, pihaknya tidak memiliki target khusus jumlah mangrove yang harus ditanam di setiap negara atau region.

Yang menjadi perhatian komunitas AIS yang digagas Pemerintah Indonesia dan UNDP itu adalah bagaimana agar mangrove tersebut bisa bertahan dan efeknya.

“Kalau misalnya jumlah itu, kualitasnya tidak baik juga tidak benar makanya kita fokus untuk maintenance lewat kerja sama dengan stakeholder lain seperti pembuatan monitoring mangrove untuk mengecek kesehatannya,” pungkas Marsella.

Sekedar informasi, acara Mangrove clean U & Planting digelar Rabu (11/10/2023) sejak pukul 7.00 WITA, yang dimulai dari persiapan, penanaman 500 bibit mangrove, pembersihan hutan mangrove, hingga pengangkutan sampah yang selesai pada pukul 13.00 WITA.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 22 November 2024 | 21:05 WIB
Kemkomdigi Dorong Kolaborasi Perkuat Penelitian dan Pengembangan AI
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Jumat, 22 November 2024 | 21:00 WIB
Wamenkomdigi: Inti Komunikasi yang Efektif Terletak pada Kualitas Manusia
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 21 November 2024 | 22:23 WIB
Pemerintah Sampaikan Informasi Budaya melalui Prangko
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 14 November 2024 | 22:20 WIB
KKMD Gorontalo Akan Rampungkan Dokumen Rencana Pengelolaan Mangrove
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Rabu, 13 November 2024 | 09:27 WIB
Operasi Katarak di Maluku Tenggara Libatkan Dokter Ahli Mata dari Belanda dan Bali
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Selasa, 12 November 2024 | 12:19 WIB
Selesai November 2024, Menko AHY dan Menteri PU Dody Tinjau Bendungan Sidan Bali