BSSN Siap Kawal KTT AIS Forum 2023

: Ilustrasi pengamanan siber/Foto: InfoPublik/Amiri Yandi


Oleh lsma, Selasa, 10 Oktober 2023 | 20:39 WIB - Redaktur: Untung S - 49


Badung, InfoPublik - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) siap mengawal perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island State (AIS) Forum 2023, utamanya mengawal keamanan terhadap serangan-serangan siber yang berpotensi mengganggu acara tersebut.

Direktur Operasi Keamanan Siber BSSN, Andi Yusuf, mengatakan pihaknya siap untuk menjaga kemanan siber dan sandi pada gelaran KTT AIS Forum 2023 dengan sinergi dan kolaborasi bersama asukan kawan.

"Dalam rangka KTT AIS Forum 2023 itu, BSSN sudah membentuk empat tim, yakni tim pengamanan siber, tim pengamanan informasi dan pegendalian informasi, tim pengamanan operasi sandi, dan tim komunikasi publik untuk mendukung gelaran KTT AIS Forum 2023," kata Andi yusuf ketika ditemui di Nusa Dua, Bali, Selasa (10/10/2023).

Andi menjelaskan, berdasarkan pengalaman-pengalaman pada gelaran KTT atau event-event nasional maupun internasional sebelumnya, pihaknya melihat serangan siber itu ada dua jenis, yakni yang sifatnya teknis dan yang sifatnya sosial.

"Untuk yang sifatnya teknis, seperti ransomware, malware dan yang lainnya, kita mengidentifikasi serangan berdasarkan tehnik, taktik dan prosedur yang dilakukan jenis serangan tersebut. selain itu dilihat juga karakteristik serangan. Kita mendata semua tipe-tipe serangan teknis itu. Berdasarkan database serangan tersebut maka perangkat-perangkat yang kita set up itu dapat mengenali beberapa jenis serangan," ujarnya.

Adapun serangan yang sifatnya sosial siber security, lanjut Andi, pihaknya bersama pasukan kawan melakukan monitoring terhadap media sosial, media online, untuk melihat potensi-potensi pemberitaan yang sifatnya negatif maupun pemberitaan yang sifatnya hoaks atau disinformasi

"Hal-hal tersebut yang kita jadikan dasar untuk mengidentifikasi potensi serangan siber yang terjadi pada KTT AIS Forum 2023. Jika memang terdeteksi ada serangan, kami tentunya bersama pasukan kawan, dalam aksi respon cepat, sudah menempatkan personil-personil di titik-titik yang kemungkinan menjadi potensi terjadinya serangan terutama di venue-venue dan di lokasi acara," kata Andi.

Menurutnya, personil yang ditempatkan dibekali kemampuan forensik digital. Begitu terjadi semacam insiden, mereka sudah dibekali semacam emergency plan ataupun SOP untuk melakukan mitigasi terhadap insiden itu.

"Misalnya, jika ada serangan terhadap perangkat PC. Maka, hal pertama yang dilakukan terhadap PC itu tentunya kita akan melakukan semacam isolasi terhadap perangkat PC yang terinfeksi itu, sehingga tidak menginfeksi perangkat PC lainnya. Dalam konteks kita melakukan isolasi terhadap perangkat PC yang terinfeksi itu, maka perangkat PC itu secepat mungkin akan kita lakukan proses pemulihan sehingga PC tersebut bisa digunakan kembali. Tentunya serangan-serangan yang menginfeksi PC itu kita ambil artefaknya dan kemudian dilakukan forensik serta analisis, sehingga jika ada serangan lagi maka bisa segera dikenali," tutur Andi.

Berdasarkan data BSSN, sejak awal 2023 higga akhir Agustus 2023, BSSN telah berhasil melakukan deteksi 207 dugaan insiden data breach di Indonesia dengan rincian sektor TIK sebanyak 3 persen, pertahanan 1 persen, pangan 2 persen, transportasi 6 persen, keuangan 10 persen, kesehatan 1 persen, energi dan sumber daya mineral 6 persen, dan administrasi pemerintahan sebanyak 55 persen.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Jumat, 30 Agustus 2024 | 12:34 WIB
Kemnaker Luncurkan Posko dan Satgas untuk Lawan Hoaks Lowongan Kerja
  • Oleh Farizzy Adhy Rachman
  • Kamis, 1 Agustus 2024 | 21:36 WIB
Menteri PANRB Ungkap Tiga Langkah Penguatan Pusat Data Nasional
  • Oleh Wahyu Sudoyo
  • Kamis, 25 Juli 2024 | 17:45 WIB
Menkominfo Dorong Pembentukan CSIRT untuk Antisipasi Kebocoran Data
  • Oleh MC KOTA PONTIANAK
  • Kamis, 25 Juli 2024 | 09:52 WIB
Pontianak Turut Luncurkan CSIRT: Langkah Baru dalam Menghadapi Ancaman Siber